Friday, August 1, 2014

RPP PENJELAJAHAN SMK X SEM 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah                                    : …………………………………………..
Mata
Pelajaran                                  : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester                                  : X/
2
Alokasi Waktu                                   : 2 x 35 menit (1 x kegiatan belajar)
Kompetensi Inti                                 : 13.   Mempraktikkan perencanaan penjelajahan dan
                                                                       penyelamatan aktivitas di alam bebas  dan nilai-
                                                                       nilai yang terkandung di dalamnya.
Kompetensi Dasar                              : 13.1 Mempraktikkan keterampilan dasar-dasar
        kegiatan menjelajah gunung  serta nilai tanggung
        jawab, kerjasama, toleransi, tolong-menolong,
        dan melaksanakan keputusan dalam kelompok
                                                               13.2 Mempraktikkan keterampilan dasar penyelamatan
                                                                       penjelajahan di pegunungan  serta nilai tanggung
                                                                       jawab, kerjasama, toleransi, tolong menolong,
                                                                       dan melaksanakan keputusan kelompok
Materi Pokok                                     : (Aktivitas Luar Sekolah) Pendakian Gunung
Indikator                                            :
-       Menunjukkan sikap sportif dalam bermain.
-       Menunjukkan sikap disiplin selama mengikuti pembelajaran
-       Menunjukkan sikap menghormati selama mengikuti pembelajaran
-       Menunjukkan sikap kerjasama saat mengikuti pelajaran
-       Mengetahui perlengkapan mendaki gunung
-       Mengetahui cara penyelamatan di gunung
-       Menjelaskan perlengkapan mendaki gunung
-       Menjelaskan cara penyelamatan mendaki gunung

A.   Tujuan Pembelajaran                   : Siswa dapat
-          Menunjukkan sikap sportif dalam bermain.
-          Menunjukkan sikap disiplin selama mengikuti pembelajaran
-          Menunjukkan sikap menghormati selama mengikuti pembelajaran
-          Menunjukkan sikap kerjasama saat mengikuti pelajaran
-          Mengetahui perlengkapan mendaki gunung
-          Mengetahui cara penyelamatan di gunung
-          Menjelaskan perlengkapan mendaki gunung
-          Menjelaskan cara penyelamatan mendaki gunung

B.   Materi Pembelajaran                   :
Mendaki gunung merupakan aktivitas yang tidak bisa diremehkan dan harus dipersiapkan dengan matang. Persiapan yang benar dan cermat akan membuat proses mendaki gunung lebih menyenangkan. Persiapan fisik dan mental merupakan hal yang wajib dilakukan untuk mendaki gunung, seperti latihan fisik sebulan sebelum mendaki dan mempersiapkan perlengkapan pendakian.
Perlengkapan mendaki gunung merupakan pokok dari pendakian yang akan dilakukan. Setiap pendaki gunung wajib mengetahui apa saja perlengkapan yang harus dibawa. Perlengkapan yang dibawa merupakan salah satu cara pula untuk mengurangi bahaya yang mungkin terjadi. Gunung dan segala aspeknya mau tidak mau merupakan lingkungan yang asing bagi kita, terutama untuk orang yang terbiasa hidup di dataran rendah. Oleh karena itu, perlengkapan pendakian itu wajib hukumnya.
Biasakan untuk membuat checklist atau daftar perlengkapan yang harus dibawa untuk mendaki gunung. Daftar ini dimungkinkan untuk memeriksa kekurangan barang yang belum ada. Perlu diketahui bahwa daftar perlengkapan setiap orang bisa jadi berbeda, namun ada patokan minila daftar perlengkapan yang bisa dibawa. Beberapa barang di bawah ini merupakan barang wajib masuk daftar perlengkapan.
1.      Perlengkapan mendaki gunung
a.      Sepatu
Perlindungan terhadap kaki harus benar-benar diperhatikan. Pasalnya, aktifitas utama dalam mendaki gunung adalah berjalan dan berpeluang untuk terluka karena batu atau halangan lainnya selama perjalanan. Hal pertama yang harus diperhatikan ketika memilih sepatu gunung adalah solnya. Pilih sepatu yang solnya terbuat dari karet atau sintetis, terutama yang memakai tumit. Sol ini akan membantu kaki dan menunjang gerak badan dengan baik selama perjalanan di gunung.
b.      Ransel
Ransel atau carrier merupakan tempat yang tepat untuk membawa barang yang dibutuhkan selama pendakian. Ransel akan menahan beban yang dibawa di kedua bahu secara merata dan sempurna. Titik berat beban jatuh di tulang belakang yang kuat. Pengepakan barang (packing) dengan tepat merupakan hal yang terpenting dilakukan oleh setiap pendaki gunung. Barang yang paling berat diletakkan di bagian atas agar berat keseluruhan ransel tidak jatuh di pinggang atau punggung.
Ada beberapa pilihan ransel yang disesuaikan dengan kebutuhan, tipe perjalanan, dan bentuk tubuh pendaki. Kapasitas ransel mulai dari 40 liter hingga 120 liter. Ransel yang berkapasitas besar biasanya dipakai pada perjalanan yang panjang.
c.       Tenda
Pilih tenda yang mempunyai ventilasi. Tenda yang tidak mempunyai ventilasi akan menyebabkan udara panas dalam tenda tertahan sehingga menaikkan kelembaban dalam tenda.
d.      Pakaian
Gunakan pakaian yang terbuat dari wol, katun, parasut, atau bahan yang mudah mengering. Hindari pemakaian pakaian yang berbahan jeans sekalipun terlihat kuat namun bahannya sulit untuk mengering dan justru akan semakin terasa berat.
·      Jaket (tahan air)
·      Kaos
·      Celana panjang
·      Celana penek
·      Pakaian ganti : kaos, kaos kaki, pakaian dalam, sweater, hem lengan panjang, dll.
·      Scarf
·      Sarung tangan
·      Kerpus atau balaclava (pelindung kepala atau muka)
e.      Perlengkapan Tidur
·      Matras
·      Sleeping bag (kantung tidur)
f.        Perlengkapan Masak
·      Kompor
Pilihan : kompor paraffin, kompor gas
·      Nesting, sendok, cangkir, pisau, dll.
·      Bahan makanan : makanan siap pakai (instan) seperti mie, cokelat, biskuit, roti, sarden, telur, dll.
g.      First Aid
·      Obat keselo
·      Plester luka
·      Obat masuk angin
·      Obat diare / sakit perut
Sesuai dengan kebutuhan.
h.      Survival Kit
Korek api (simpan dalam wadah waterproof), senter atau headlamp, peniti, silet, cutter, pisau multifungsi, alat navigasi (peta, kompas, altimeter, GPS) tali, jas hujan ponco, botol air, tas plastik
i.        Lain – lain
Kartu identitas, uang, kamera, alat komunikasi, buku catatan perjalanan, baterai senter cadangan, topi, sunburn protection (sunblock), dan kacamata.
2.      Cara Penyelamatan di Gunung
Pendakian dimulai melalui padang rumput atau hutang, tetapi harus tetap pada jalur (jalan) menuju puncak gunung. Pendakian semacam ini tidak membutuhkan peralatan khusus, hanya membutuhkan fisik yang prima, namun tetap harus membawa perlengkapan bantuan pertama seperti pakaian dingin dan makanan tambahan.
Tapi mungkin setelah melalui jalan tersebut terdapat karang curam yang kelihatannya gampang untuk ditempuh dan hanya sesekali menggunakan tangan yang disebut dengan Grade I. setelah itu terdapat karang yang lebih curam (Grade II dan III). Disini para pemanjat harus menggunakan tali bersama-sama, karena bila satu terlepas maka yang lainnya dapat mencegah terjatuh.
Jika karang lebih curam lagi dan berbahaya (Grade IV dan V) semua pendaki sebaiknya berhenti ditempat yang aman. Pendaki kedua mengulurkan tali kepada pemimpin (leader) yang terus melakukan pemanjatan. Setelah berada pada tempat yang aman, pemimpin akan membawa para pendaki satu persatu ke tempat tersebut. Jika tidak terdapat tempat yang aman, pendaki dapat membuat sendiri tempat yang aman dengan cara menancapkan paku (spike) besi atau piton kedalam celah karang. Pendaki harus membuat dan mengebor karang dan menaruh baut atau mur tertentu yang berfungsi sebagai piton.
Para pendaki dapat melakukan pendakian vertical sempurna atau bergantung pada karang walaupun tanpa jalan disekitarnya. Cara ini harus mempunyai persiapan yang matang untuk jenis pendakian yang dikembangkan pada abad ke-20, seperti artificial dan tension climbing. Pemimpin akan membuat tangga dari piton. Kemudian pemanjat yang berada dibawah menjaga (hold) pemimpin dari ujung piton, sementara ia menancapkan satu lagi di atasnya dan pendaki dapat berdiri pada peminjak kaki yang dikaitkan ke piton dan dapat menggunakan tangga potable yang pendek untuk memanjat lebih tinggi.
Setelah berhadapan dengan karang, jika terdapat es batu, pendaki dapat menggunakan kepah es sebagai tempat pemijakan. Setiap pendaki harus membawa kerangka baja dengan paku yang tajam yang disebut crampons (piringan besi dan paku), kemudian mengikatkan kerangka tersebut ke boot. Dengan demikian pemanjat dapat berjalan mendaki walaupun pada kemiringan 40 derajat tanpa tergelincir. Pendakian merupakan olahraga yang berisiko tinggi dan keberhasilan menakhlukkan suatu puncak merupakan suatu kebanggan.
3.      Efek mendaki gunung
Berikut efek kesehatan dari naik gunung.:
a.       Melangsingkan badan
Bagi Anda yang memiliki berat badan berlebih, mungkin naik gunung solusinya karena olah raga tersebut dipercaya dapat mengurangi kelebihan berat badan, yang disebabkan penumpukan lemak akibat Anda malas bergerak, atau oleh kesibukan pekerjaan sehingga lupa olah raga. 
b.      Mengurangi kolesterol 
Apabila Anda rutin naik gunung atau sekadar berjalan kaki, tubuh Anda akan menghasilkan HD1, yaitu bentuk dari kolesterol baik yang dapat mereduksi peluang Anda terkena penyakit jantung.
c.       dakan tekanan darah
Pendakian singkat selama 30 menit dalam sehari diyakini dapat membantu meredakan/menurunkan tekanan darah yang Anda derita selama ini.
d.      Menghilangkan stress
Naik gunung dapat memacu obat alami yang tertanam dalam tubuh Anda, seperti endorfin dan adrenalin, keluar dari tubuh. Makanya, tidak Aneh kalau Anda merasa lebih fresh ketika melakukan pendakian gunung. Dan efeknya sampai ke kehidupan nyata Anda, ketika kembali ke kesibukan pekerjaan.
e.       Mencegah osteoporosis
Mendaki gunung dapat membantu Anda meningkatkan kepadatan serta kekokohan terhadap tulang. Karena dengan bergerak saat melakukan pendakian ini dapat membantu Anda mencegah hilangnya zat kapur yang penting untuk keberlangsungan tulang-tulang Anda.
f.       Memperkokoh persendian tulang
Mungkin pendakian gunung dapat dijadikan program terapi bagi Anda yang telah didiagnosis, atau sedang berobat jalan, radang sendi. Berjalan di gunung dapat menjadi latihan terbaik untuk Anda terlepas dari penyakit tersebut. Tetapi jangan lupa untuk memilih gunung dengan rute panjat yang ringan.
g.      Terbebas sakit pinggang
Dengan naik gunung, Anda akan terbebas dengan sakit pinggang yang disebabkan oleh kakunya otot-otot serta persendian akibat lemahnya pergerakan Anda dalam keseharianya. Karena orang yang suka berjalan kaki biasanya memiliki sedikit sekali ancaman atas hal yang tidak mengenakkan satu ini. Semua itu disebabkan oleh adanya sedikit tekanan tubuh yang dialami tubuh Anda yang menyebabkan sakit yang berlebih di daerah pinggang.
h.      Lebih percaya diri
i.        Seorang pendaki biasanya menyadari kekuatan yang ia miliki. Biasanya hal tersebut baru disadarinya ketika ia dapat menaklukkan medan pendakian dengan sukses. Dari situ keyakinan terhadap diri pun terbangun sehingga efek terbaiknya ia menjadi lebih berani dan tegas dalam menatap peliknya kehidupan. 

C.   Metode & Model Pembelajaran  :
Metode ceramah, demonstrasi, permainan, tanya jawab dan penugasan.

D.   Langkah-Langkah Pembelajaran:
KEGIATAN
DESKRIPSI
ALOKASI WAKTU
PENDAHULUAN

















a.      Pembelajaran didalam kelas
b.      Ketua kelas memimpin berdoa
c.       Guru mengabsensi siswa
d.      Pemberian motivasi dan penyampaian materi aktivitas luar kelas.
Apa kalian suka mendaki gunung dan apa manfaat yang kalian setelah mendaki gunung?  Mendaki gunung bukanlah sekadar naik dan turun gunung, tetapi di balik itu semua tersimpan manfaat yang besar bagi tubuh Anda. Mengapa? di saat seseorang melakukan pendakian, semua otot tubuh ikut bergerak, dan secara otomatis akan berkeringat. Pergerakan yang konstan tersebut terkadang terasa tidak begitu berat karena adrenalin yang bersinergi dengan indahnya pemandangan sekitar gunung dan udara yang segar membuat acara mendaki seolah-olah terasa berjalan amat ringan dan tiada hambatan. Efek kesehatan dari naik gunung yaitu melangsingkan badan, mengurangi kolesterol, menghilangkan stress, mencegah osteoporosis, memperkokoh pesendian tulang, terbebas sakit pinggang dan lebih percaya diri.

5 menit




INTI


















Pertemuan 1
·      Guru menjelaskan materi pendakian gunung tentang perlengkapan dan penyelamatan pendakian gunung
·      Siswa memperhatikan penjelasan guru
·      Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
·      Guru mengadakan tanya jawab
·      Guru memberikan soal-soal dari buku ajar
·      Guru membentuk 5 kelompok dan memberikan tugas rumah yaitu:
-       Coba diskusikan, mengapa dalam mendaki gunung sangat dibutuhkan ketahanan fisik yang prima? Apa akibatnya apabila seseorang melakukan pendakian gunung tanpa ditunjang ketahanan fisik yang prima dan kekutan mental yang baik?
-       Coba diskusikan, apa yang harus kamu lakukan apabila pada saat melakukan pendakian gunung tiba-tiba terjadi cuaca yang buruk, misalnya terjadi hujan es? Buatlah langkah-langkah penyelamatan diri sendiri dan orang lain.
Pertemuan 2:
Siswa mempresentasikan dan mendiskusikan hasil tugas kelompok dan guru menilai hasil presentasi dan hasil diskusi.
60 menit


















PENUTUP



a.    Melakukan evaluasi kegiatan PBM
Menginformasikan pembelajaran untuk minggu depan
b.    Berdoa

5 menit




1.    Media Pembelajaran
1.    Alat                  : Whiteboard, spidol, dan lembar penilaian.
2.    Sumber belajar : Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMK
   dan MAK Kelas X penerbit ERLANGGA
2.    Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik
Bentuk
Instrumen
Mengetahui keterampilan dasar pendakian gunung





Tes
Tes unjuk kerja (psikomotor)
Mempresentasikan hasil kerja kelompok.

Pengamatan
Pengamatan sikap dilakukan pada saat aktivitas pembelajaran. Sikap yang diharapkan selama proses pembelajaran yaitu mentaati aturan (disiplin), semangat dan percaya diri serta keberanian dalam melakukan gerakan, antusias mengikuti permainan.

Pengetahuan
Hasil pengerjaan soal-soal di buku ajar
  1. Teknik penilaian
1.1  Tes unjuk kerja (keterampilan):
Melakukan presentasi hasil kerja kelompok
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai 3.
1= kurang benar, 2= mendekati benar, 3= benar
1.2  Tes pengamatan sikap:
Selama proses pembelajaran guru mengamati sikap yang muncul pada saat anak melakukan aktivitas pembelajaran. Sikap yang diharapkan selama proses pembelajaran yaitu mentaati aturan (disiplin), semangat, percaya diri, serta menghargai guru dan siswa.
Keterangan:
Penilaian terhadap sikap yang ditunjukkan peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai 3.
1= kurang, 2= cukup, 3= baik                                                               
1.3  Tes pemahaman konsep (pengetahuan)
Siswa mengerjakan soal-soal di buku ajar

  1. Rubrik penilaian
a.      Tes Keterampilan
Siswa melakukan presentasi hasil kerja kelompok
Aspek yang Dinilai
Kualitas Gerak
1
2
3
1.      Kemampuan presentasi
2.      Hasil pekerjaan kelompok



JUMLAH



JUMLAH SKOR MAKSIMAL : 3 X 2 = 6

     Jumlah skor yang diperoleh
Nilai  =  ----------------------------------------- X 100
                     Jumlah skor maksimal

b.      Tes Pengamatan Sikap/Perilaku
Perilaku yang diharapkan
Kualitas Sikap
1
2
3
1.      Keberanian dalam melakukan gerakan (tidak ragu-ragu)



2.      Mentaati peraturan (mengikuti pelajaran, berseragam rapi)



3.      Menunjukkan sikap semangat, percaya diri saat pelajaran



4.      Menhargai guru dan siswa



JUMLAH



JUMLAH SKOR MAKSIMAL : 3 x 4 = 12



     Jumlah skor yang diperoleh
Nilai  =  ----------------------------------------- X 100
                     Jumlah skor maksimal

c.       Tes Pengetahuan
Mengerjakan soal-soal di buku ajar

  1. Rekapitulasi Penilaian
No
Nama Siswa
Aspek Penilaian
Jumlah
Nilai Akhir
Kriteria
Keterampilan
Sikap
Pengetahuan
proses
produk
Tugas
Rumah



1.









2.









3.









4.









5.









NIlai Rata-rata








             Jumlah skor yang diperoleh
Nilai Akhir (NA)  =  -----------------------------------------
                   Tiga Aspek Penilaian

Kriteria :
-          Mendapat nilai Sangat Baik, jika skor antara     = 91 – 100%
-          Mendapat nilai Baik, jika skor antara                 = 80 – 90%
-          Mendapat nilai Cukup, jika skor antara              = 70 – 79%
-          Mendapat nilai Kurang, jika skor antara = 60 – 69%
-          Mendapat nilai Kurang Sekali, jika skor antara  = Kurang dari 60%





Mengetahui
Kepala Sekolah


……….., 1 November 2013
Guru Penjaskes




__________________





________________