Friday, August 1, 2014

RPP KEBUGARAN JASMANI X SEM 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah                                   : …………………………………….
Mata
P
elajaran                                  : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester                                   : X/
2
Alokasi Waktu                                   : 4 x 35 menit (2 x kegiatan belajar)
Kompetensi    Inti                              : 9.   Mempraktikkan latihan kebugaran jasmani dan cara
         mengukurnya sesuai dengan kebutuhan  dan nilai
         nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar                             : 9.1 Mempraktikkan berbagai bentuk kebugaran jasmani
         sesuai dengan kebutuhan  serta nilai kejujuran,
         tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri
  9.2 Mempraktikkan tes kebugaran dan interpretasi hasil
         tes dalam menentukan derajat kebugaran  serta nilai
         kejujuran, semangat, tanggungjawab, disiplin, dan
         percaya diri
Materi Pokok                                     : Aktivitas Kebugaran
Indikator                                            :
-       Menunjukkan sikap sportif dalam melakukan aktivitas.
-       Menunjukkan sikap semangat dan percaya diri dalam melakukan aktivitas
-       Menunjukkan sikap disiplin selama mengikuti pembelajaran
-       Menunjukkan sikap menghormati guru dan sesama siswa selama mengikuti pembelajaran.
-       Melakukan latihan kekuatan dalam bentuk sederhana dengan koordinasi yang baik.
-       Melakukan latihan kecepatan dalam bentuk sederhana dengan koordinasi yang baik.
-       Melakukan latihan daya tahan dalam bentuk sederhana dengan koordinasi yang baik.
-       Melakukan latihan kelentukan dalam bentuk sederhana dengan koordinasi yang baik.
-       Melakukan tes kebugaran jasmani secara sederhana dengan koordinasi yang baik.
A.      Tujuan Pembelajaran                :
Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan siswa dapat:
-       Menunjukkan sikap sportif dalam melakukan aktivitas.
-       Menunjukkan sikap semangat dan percaya diri dalam melakukan aktivitas
-       Menunjukkan sikap disiplin selama mengikuti pembelajaran
-       Menunjukkan sikap menghormati guru dan sesama siswa selama mengikuti pembelajaran.
-       Melakukan latihan kekuatan dalam bentuk sederhana dengan koordinasi yang baik.
-       Melakukan latihan kecepatan dalam bentuk sederhana dengan koordinasi yang baik.
-       Melakukan latihan daya tahan dalam bentuk sederhana dengan koordinasi yang baik.
-       Melakukan latihan kelentukan dalam bentuk sederhana dengan koordinasi yang baik.
-       Melakukan tes kebugaran jasmani secara sederhana dengan koordinasi yang baik.

B.       Materi Pembelajaran                 :
1.         Pengertian Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan.
2.         Tujuan Latihan Kebugaran Jasmani
Tujuan utama dari latihan kebugaran jasmani adalah  untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat kebugaran jasmani. Unsur-unsur kebugaran jasmani yang berhubungan dengan konsep kebugaran jasmani dalam kehidupan sehari-hari terdiri dari kekuatan, kelenturan dan keseimbangan. Bentuk- bentuk latihan kekuatan, kelenturan, dan keseimbangan yang dapat dilakukan dengan cara yang mudah dan murah, namun menghasilkan kebugaran yang maksimal apabila dilakukan dengan benar, teratur, dan dalam jangka waktu yang lama.


3.         Manfaat Latihan kebugaran Jasmani
Latihan kondisi fisik (phisical conditioning) memegang peranan yang sangat penting untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kebugaran jasmani (physical fitness). Derajat kebugaran jasmani seseorang sangat menentukan kemampuan fisiknya dalam melaksanakan tugas-tugasnya sehari-hari. Semakin tinggi derajat kesegaran jasmani seseorang, kian tinggi pula kemampuan kerja fisiknya. Denan kata lain, hasil kerjanya kian produktif jika kebugaran jasmaninya kian meningkat.
4.         Bentuk-bentuk latihan Kebugaran Jasmani
Meliputi:
a.    Latihan kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan ketegangan terhadap suatu tahanan. Kekuatan otot adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh:
-       kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik dan
-       kekuatan memegang peranan yang penting dalam melindungi atlet atau orang dari kemungkinan cedera.
Bentuk-bentuk Latihan Kekuatan :
-       Latihan kekuatan otot lengan : bertujuan untuk menguatkan otot lengan,misalnya dengan melakukan push up.
-       Latihan kekuatan otot perut : untuk menguatkan otot perut, misal melakukan sit up.
-       Latihan kekuatan otot punggung : untuk menguatkan otot punggung, misal melakukan back lift.
-       Latihan kekuatan otot lengan dan bahu : untuk menguatkan otot lengan dan bahu.
Latihan kekuatan dengan beban tubuh kita sendiri (internal resistance) antara lain:
·      Latihan untuk otot-otot lengan
-       Push up (telungkup dorong angkat badan)
Tujuan: untuk melatih kekuatan otot lengan.
Cara melakukan:
o   Tidur telungkup, kedua kaki rapat lurus kebelakang dengan    ujung kaki bertumpu pada lantai.
o   Kedua telapak tangan menapaklantai di samping dada, jari-jari menghadap ke depan, siku ditekuk.
o   Angkat badan ke atas hingga kedua tangan lurus, sementara posisi kepala,badan, dan kaki berada dalam satu garis lurus.
o   Badan diturunkan kembalidengan cara menekuk lengan, sementara posisi kepala, badan, dan kakitetap lurus tidakmenyentuh lantai.
o   Gerakan ini dilakukan berulang-ulang sampai tidak kuat.
-       Pull up (gantung angkat tubuh)
Tujuan: untuk melatih kekuatan otot lengan.
Cara melakukan:
o   Sikap awal: bergantung pada palang tunggal, jarak kedua tangan    selebar bahu, posisi telapak tangan mengahadap kearahkepala, kedua lengan lurus.
o   Mengangkat tubuh ke atas hingga daguberada di atas palang.
o   Badan diturunkan kembali dengan cara meluruskan lengan, sementara posisi kepala, badan, dan kaki tetap lurus.
o   Gerakan ini dilakukan berulang-ulang sampai tidak kuat.
-       Jongkok angkat tubuh
Tujuan: untuk melatih kekuatan otot lengan.
Cara melakukan:
o   Sikap awal jongkok, kedua kaki sedikit terbuka, keduatelapak tangan menempel di lantai di antara kedua paha mendekati lutut, danlengan lurus.
o   Sentuhan paha ke bagian dalam dekat dengan siku tangan
o   Angkat kedua kaki ke atas secara perlahan-lahan hingga lepas dan lantai,siku dapat berfungsi sebagai penahan pada paha.
o   Tahan gerakan ini selama mungkin.

-       Berjalan telungkup dengan tangan
Tujuan: untuk melatih kekuatan otot lengan dan bahu
Cara melakukan:
o   Latihan ini dilakukan berpasangan, satu orangberjalan dengan telapak tangan, sedangkan pansangannya membantu dengan memegang mengangkat kedua kakinya.
o   Latihan ini dilakukan berulang-ulang dan bergantian dengan jarak tempuh 10 meter.
·      Latihan kekuatan otot perut (sit up)
Tujuan: untuk melatih kekuatan otot lengan dan bahu.
Cara melakukan:
o   Sikap awal tidur terlentang, kedua lutut ditekuk, jari-jariberkaitan di belakang kepala, dan pergelangan kaki dipegangi teman.
o   Angkat badan ke atas sampai posisi duduk, kedua tangan tetap berada dibelakang kepala.
o   Badan diturunkan kembali ke sikap awal.
o   Gerakan ini dilakukan berulang-ulang sebanyak mungkin.
·      Latihan otot punggung (back up)
Tujuan: untuk melatih kekuatan otot punggung
Cara melakukan:
o   Sikap awal tidur terlungkup, kedua kaki rapat lurus kebelakang, kedua tangan dengan jari-jari berkaitan diletakkan di belakang kepala, pergelangan kaki dipegang oleh teman
o   Angkat badan ke atas sampai posisi dada dan perut tidak lagi menyentuh lantai , kedua tangan tetap berada di belakang kepala.
o   Badan diturunkan kembali
o   Gerakan ini dilakukan berulang-ulang sebanyak mungkin.
b.    Latihan kecepatan
Kecepatan adalah kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan kecepatan antara lain:
-       Lari cepat dengan jarak 40 dan 60 meter : untuk melatih kecepatan gerak seseorang.
-       Lari dengan mengubah-ubah kecepatan mulai lambat makin lama makin cepat).
-       Lari naik bukit (up hill) : untuk mengembangkan kekuatan dinamis (dynamic strength) otot-otot tungkai.
-       Lari menuruni bukit (down hill): untuk melatih kecepatan frekuensi gerak kaki.
-       Lari menaiki tangga gedung.
Beberapa catatan yang harus diperhatikan dalam latihan kecepatan antara lain :
-       Latihan kecepatan dilakukan pada awal dari suatu unit latihan, pada saat otot-otot masih kuat.
-       Intensitas latihan berada pada tingkat sub-maksimal atau maksimal.
-       Jarak antara 30-80 meter dianggap jarak yang baik untuk pembinaan kecepatan secara umum.
-       Jumlah pengulangan antara 10-16 kali dan terdiri dari 3-4 seri.
-       Untuk kecepatan daya ledak (explosive speed) dapat dilatih dengan penambahan beban yang tidak lebih dari 20% dari beban maksimal.
-       Waktu istirahat antara pengulangan (repetition) 1-3 menit, sedangkan waktu istirahat antara seri lebih lama sampai 6 menit.
c.    Latihan daya tahan
Daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kerja dalam wakltu relatif lama. Istilah lainnya yang sering digunakan adalah respiratio-cardio-vaskulair endurance yaitu daya tahan yang berhubungan dengan pernapasan, jantung, dan peredaran darah. Oleh karena itu, bentuk latihan untuk meningkatkan daya tahan pernapasan-jantung-peredaran darah disebut ergosistem sekunder yang dilatih melalui peningkatan ergosistem primer (sistem saraf otot dan tulang kerangka).
·      Latihan daya tahan otot
Daya tahan otot adalah kemampuan otot-otot untuk melakukan tugas gerak yang membebani otot dalam waktu yang cukup lama. Salah satu bentuk latihan daya tahan otot adalah latihan beban (weight training). Prinsip-prinsip latihan beban:
-       Latihan beban harus didahului dengan (warm up) pemanasan yang menyeluruh.
-       Prinsip overload harus diterapkan.
-       Sebagai patokan dianjurkan untuk melakukan tidak lebih dari 12 RM dan tidak kurang dari 8 RM (repetisi maksilmal) untuk setiap bentuk latihan.
-       Agar hasil perkembangan otot efektif, setiap bentuk latihan dilakukan dalam 3 set dengan istirahat diantara setiap set sekitar 3-5 menit.
-       Setiap mengangkat, mendorong, atau menarik beban haruslah dilakukan dengan teknik yang benar.
-       Setiap bentuk latihan haruslah dilakukan dalam ruang gerak yang seluas-luasnya.
-       Selama latihan, pengaturan pernapasan haruslah diperhatikan.
-       Latihan beban sebaiknya dilakukan 3 kali seminggu.
-       Latihan beban harus diawasi oleh seorang guru/pelatih yang mengerti betul tenteng masalah latihan beban.
Bentuk-bentuk latihan beban : press, high pull (upright rowing), curl squat, heel raise (calf raises), pull over, bench press, snatch, shoulder shrug, triceps stretch.
·      Daya tahan otot jantung dan paru-paru
Jenis latihannya antara lain : lari jarak jauh, renang jarak jauh, fartlek, cross country, interval training atau bentuk latihan apapun yang memaksa tubuh untuk bekerja dalam waktu yang lama (lebih kurang 6 menit).
Interval training adalah suatu sistem latihan yang diselingi masa-masa istirahat. Bentuk latihannya dapat berupa lari (interval running) atau renang (interval swimming).
Beberapa faktor yang harus dipenuhi dalam menyusun program interval training, antara lain :
-       Lamanya berlatih.
-       Beban (intensitas) latihan.
-       Ulangan (repetition) melakukan latihan.
-       Masa istirahat (recovery interval) setelah setiap repetisi latihan.
d.    Latihan kelincahan
Kelincahan (agility) adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan. Bentuk-bentuk latihan kelincahan :
-       Latihan mengubah gerak tubuh arah lurus (shuttle run); untuk melatih gerak tubuh arah lurus.
-       Latihan lari belak belok (zig-zag): melatih mengubah gerak tubuh arak berkelok-kelok.
-       Latihan mengubah posisi tubuh/jongkok-berdiri (squat-thrust): melatih mengubah posisi tubuh (jongkok dan berdiri tegak).
-       Latihan kelincahan bereaksi; melatih kelincahan dalam melakukan suatu reaksi gerakan.
e.    Latihan daya ledak (power)
Daya ledak (power) adalah hasil dari kekuatan dan kecepatan. Bentuk-bentuk latihan daya ledak antara lain ;
-       Melompat dengan dua kaki (double leg bound)
-       Melompat dengan satu kaki secara bergantian
-       Lompat jongkok
-       Lompat dua kaki dengan box
-       Angkat beban (menggunakan besi)
Daya ledak (power) berguna dalam cabang-cabang olahraga, seperti: sepak bola, bola basket, anggar, dayung, weight lifter, dll.
f.     Latihan kelentukan
Kelentukan diartikan sama dengan keleluasaan atau kemudahan gerakan, terutama pada otot-otot persendian. Latihan ini bertujuan agar otot-otot pada sendi tidak kaku dan dapat bergerak leluasa tanpa ada gangguan yang berarti. Ada dua bentuk dalam mengembangkan kelentukan:
·      Peregangan Dinamis
Peregangan dinamis dilakukan dengan menggerakan tubuh atau anggota tubuh secara berirama atau dengan memantul-mantulkannya (bouncing), sehingga otot-otot teregang dan terulur. Contoh:
-       Duduk telunjur dengan kedua kaki lurus, usahakan untuk mencapai ujung jari kaki dengan jari-jari tangan, sambil melakukan gerakan merengut pinggang.
-       Duduk dengan sikap “lari gawang”. Kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dilipat ke belakang.
-       Berbaring terlungkup, tangan dilipat ke belakang kepala. Angkat kepala dan dada secara berulang-ulang setinggi mungkin ke atas.
·      Peregangan Statis
Peregangan statis dilakukan denfgan meregangkan tubuh atau anggota tubuh, dan mempertahankan sikap tersebut tanpa bergerak (statis) untuk beberapa saat. Contoh:
-       Berdiri dengan kedua kaki rapat. Bungkukan badan sehingga jari tangan menyentuh  lantai. Pertahankan sikap ini tanpa bergerak (statis) selama 20-30 detik.
-       Duduk dengan satu kaki lurus ke depan, kaki lainnya dilipat. Kedua tangan memegang pergelangan kaki yang lurus.
-       Sikap berbaring. Tarik kedua lutut dengan kedua tangan ke arah menyentuh dada. Kapala diangkat. Pertahankan sikap ini selama 20-30 detik.
g.    Pengukuran Kapasitas Kebugaran Jasmani
Mengukur kapasitas kebugaran jasmani antara lain dengan:
-       Tes lari 12 menit
-       Tes lari 2,4 km
-       Tes TKJI
-       Tes multi state (shuttle run)

C.      Metode Pembelajaran:
Metode ceramah, demonstrasi, komando, praktik, permainan dan penugasan.

D.      Langkah-Langkah Pembelajaran:
KEGIATAN
DESKRIPSI
ALOKASI WAKTU
PENDAHULUAN




















































a.       Siswa berbaris 2 shaf
b.       Ketua kelas memimpin berdoa
c.        Guru mengabsensi
d.       Pemberian motivasi dan penyampaian materi teknik dasar lari jarak pendek.
Pemberian motivasi dimulai dari guru memberikan pertanyaan yang akan memancing siswa untuk berfikir kreatif, “ ada yang tau tentang manfaat lari?”. Setelah beberapa siswa menjawab dengan berbagai jawaban, kemudian guru memberikan jawaban yang benar tentang apa manfaat dari lari. Dalam materi lari jarak pendek ini kita akan belajar mengenai teknik dasar berlari yaitu teknik start, teknik lari, teknik finish.
e.        Stretching aktif posisi berdiri
-        Menundukkan kepala dengan kedua tangan menekan bagian belakang kepala ke bawah. Hitungan 1 x 8
-        Menengadahkan kepala dengan dorongan kedua tangan pada dagu ke atas. Hitungan 1 x 8
-        Kepala menoleh ke samping kiri, telapak tangan kanan menekan dagu bagian kanan, dan sebaliknya ke kiri. Hitungan 1 x 8
-        Mematahkan leher ke kanan dengan tarikan jari tangan kanan pada pelipis kiri, dan sebaliknya ke kiri. Hitungan 1 x 8
-        Kaitkan kedua jari tangan, kemudian dorong ke atas hingga otot-otot tangan tertarik. Hitungan 1 x 8
-        Lengan kanan menyilang ke kiri di depan dada, tangan kiri menekan siku kanan yang lurus didepan dada hingga terasa tarikan pada otot bahu kanan dan sebaliknya. Hitungan 1 x 8
-        Lengan kanan ditekuk dibelakang kepala, tangan kiri menarik siku tangan kanan hingga terasa tarikan pada otot bahu kanan, dan sebaliknya. Hitungan 1 x 8
-        Lengan kiri lurus ke depan, telapak tangan terbuka menghadap ke depan, tangan kanan memegang ruas jari telapak tangan kiri dan menarik keempat jari tangan kiri ke belakang, dan sebaliknya.
-        Berdiri tegak dengan kaki dibuka selebar bahu, kedua lengan lurus keatas dengan jari tangan yang saling berkaitan. Dorong badan ke samping kiri dengan kedua lengan tetap dijulurkan lurus kesamping dan sebaliknya dengan hitungan 1 x 8.
-        Berdiri tegak dengan kaki dibuka selebar bahu,  badan membungkuk dengan jari tangan saling berkaitan. Kedua lengan diluruskan ke depan dengan tungkai tetap lurus dengan hitungan 1 x 8.
-        Badan membongkokkan, kaki kangkang dan lurus, kedua tangan yang saling mengait jarinya, kedua lengan dijulurkan lurus dan jauh ke bawah belakang masuk di sela-sela antara kedua kaki, dorong tangan ke arah dalam. Hitungan 1 x 8
-        Badan membongkokkan, kaki kangkang dan lurus, kedua tangan saling mengait jarinya, kedua lengan diluruskan ke atas, dorong tangan ke atas. Hitungan 1 x 8
-        Berdiri tegak kaki kangkang, kedua lutut ditekuk, telapak tangan bertelekan pada atas lutut dengan lengan tetap lurus. Bahu kiri ditekan ke samping kanan bawah sedangkan lengan kiri relaks, dan sebaliknya. Hitungan 1 x 8
-        Berdiri diatas kaki kiri, dengan badan tegak. Kaki kanan ditekuk keatas menyentuh dada. Kedua tangan memegang kaki yang ditekuk kemudian tarik keatas dan sebaliknya dengan hitungan 1 x 8.
-        Berdiri diatas kaki kiri, dengan badan tegak. Kaki kanan ditekuk dibelakang  pantat dengan ujung-ujung jari kaki dipegang oleh kedua tangan dan sebaliknya dengan hitungan 1 x 8.
-        Berdiri tegak, salah satu kaki diangkat dan ditekuk seperti posisi bersila didepan badan kedua tangan memegang pergelangan atau mata kaki kiri, selanjutnya pergelangan kaki kiri di tarik ke atas, dan sebaliknya. Hitungan 1 x 8
-        Dengan sikap kangkang lebar dengan kuda-kuda kaki kanan kedepan sedangkan kaki kiri lurus kebelakang, badan ditekan kebawah sedangkan tangan kanan bertelekan pada paha kanan bagian bawah (di atas lutut), dan sebaliknya. Hitungan 1 x 8
-        Berdiri bertumpu pada telapak kaki kiri, kaki kanan selunjur ke depan dan bertumpu pada tumit, kedua tangan memegang telapak kaki kanan, dilakukan gerakan mencium lutut kanan, dan sebaliknya. Hitungan 1 x 8
f.        Kalastenik dengan senam

15 menit




















































INTI

























Pertemuan 1
45 menit

























·       Penjelasan tentang cara melakukan latihan kekuatan, kecepatan, daya tahan dan kelentukan dengan koordinasi yang baik.
·       Guru mendemonstrasikan gerakan latihan melompat pada tangga, lompatan dengan satu kaki, lompatan dengan kaki bergantian, lompatan jingkat ke depan, lompatan putar dan lompatan variasi
·       Siswa diberi kesempatan bertanya tentang gerakan yang didemonstrasikan guru
·       Siswa melakukan latihan melompat pada tangga
·       Siswa melakukan latihan lompatan dengan satu kaki
·       Siswa melakukan latihan lompatan dengan kaki bergantian
·       Siswa melakukan latihan lompatan jingkat ke depan
·       Siswa melakukan latihan lompatan putar sambil turun naik box
·       Siswa melakukan latihan lompatan variasi turun, melewati, dan naik box
·       Guru membentuk kelompok dan  memberikan tugas ”buatlah kliping tentang bentuk-bentuk latihan yang sering dilakukan atlet dalam pemusatan latihan (training center)”.

Pertemuan 2
·       Semua siswa mengumpulkan tugasnya
·       Siswa melakukan tes pull up (30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra), sit up (60 detik), loncat tegak/ vertical jump.
Tes pull up dan vertical jump siswa dipanggil satu persatu sedangan untuk tes push up siswa berpasangan (satu melakukan tes, satu yang menghitung)
·       Guru mencatat hasil tes
PENUTUP




1.       Mengevaluasi pembelajaran dan memberikan informasi untuk pertemuan selanjutnya
2.       Pendinginan dilakukan berpasangan
3.       Berdoa
4.       Siswa berganti baju
10 menit





E.       Media Pembelajaran
1.   Alat                             : Lapangan datar, palang tunggal, dinding, papan berwarna gelap,
                                            stopwatch
2.   Sumber belajar            : Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMK
                                                  dan MAK Kelas X penerbit ERLANGGA

F.       Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik
Bentuk
Instrumen
Mampu melakukan tes kebugaran jasmani,
Tes
Tes unjuk kerja (psikomotor)
Lakukan tes sit up, pull up, vertical jump


Pengamatan
Pengamatan sikap dilakukan pada saat aktivitas pembelajaran. Sikap yang diharapkan selama proses pembelajaran yaitu mentaati aturan (disiplin), semangat dan percaya diri serta keberanian dalam melakukan gerakan tidak ragu-ragu (sportif)


Pengetahuan
Pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru

  1. Teknik penilaian
1.1  Tes unjuk kerja (keterampilan):
Melakukan tes sit up, pull up, vertical jump
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, untuk penilaian proses dengan rentang nilai antara 1 sampai 3.
1= kurang benar, 2= mendekati benar, 3= benar
1.2  Tes pengamatan sikap:
Selama proses pembelajaran guru mengamati sikap yang muncul pada saat anak melakukan aktivitas pembelajaran. Sikap yang diharapkan selama proses pembelajaran yaitu mentaati aturan (disiplin, semangat, percaya diri dan keberanian dalam melakukan gerakan tidak ragu-ragu (sportif).
Keterangan:
Penilaian terhadap sikap yang ditunjukkan peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai 3.
1= kurang, 2= cukup, 3= baik                                                              
1.3  Tes pemahaman konsep (pengetahuan)
Tugas pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru.
Keterangan :
Penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 3.
1= kurang benar, 2= mendekati benar, 3= benar

  1. Rubrik penilaian
a.      Tes Keterampilan
Melakukan tes kebugaran jasmani (pull up: melakukan gerakan pull-up selama 60 detik. Penilaian putra dihitung frekuensinya, sedangkan yang putri yang dihitung waktunya, sit up dan vertical jump: dihitung dari tinggi siswa sampai batas sentuhan siswa), ketepatan dan kecepatan melakukan gerakan (penilaian produk/prestasi).




-          Contoh penilaian produk/prestasi tes kebugaran jasmani siswa Putera SMK
Pull up
Sit up
(60’)
Vertical jump
Kriteria Pengskoran
Klasifikasi Nilai
16 keatas
….. > 41 kali
66 cm keatas
100%
Sangat Baik
11 – 15
30 – 40 kali
53-56 cm
90%
Baik
06 – 10
21 – 29 kali
42-52 cm
80%
Cukup
02 – 05
10 – 20 kali
31-41 cm
70%
Kurang
00 – 01
….. <  10 kali
Dibawah 31 cm
60%
Kurang Sekali

-          Contoh penilaian produk/prestasi tes kebugaran jasmani siswa Puteri SMK
Pull up
Sit up
(60’)
Vertical jump
Kriteria Pengskoran
Klasifikasi Nilai
41 detik keatas
….. > 28 kali
50 cm keatas
100%
Sangat Baik
22 – 40 detik
20 – 28 kali
39-49 cm
90%
Baik
10 – 21 detik
10 – 19 kali
30-38 cm
80%
Cukup
03 – 09 detik
3 – 9 kali
21-29 cm
70%
Kurang
00 – 02 detik
….. <  3 kali
Dibawah 21 cm
60%
Kurang Sekali
  
  Jumlah skor yang diperoleh
Nilai  =  ----------------------------------------- X 100
                     Jumlah skor maksimal

b.      Tes Pengamatan Sikap/Perilaku
Perilaku yang diharapkan
Kualitas Sikap
1
2
3
1.       Keberanian dalam melakukan gerakan (tidak ragu-ragu)



2.       Mentaati peraturan (mengikuti pelajaran, berseragam rapi)



3.       Menunjukkan sikap semangat, percaya diri saat pelajaran



4.       Menghormati guru dan sesama siswa



JUMLAH



JUMLAH SKOR MAKSIMAL : 3 x 4 = 12



     Jumlah skor yang diperoleh
Nilai  =  ----------------------------------------- X 100
                     Jumlah skor maksimal

c.       Tes Pengetahuan
Buatlah kliping tentang bentuk-bentuk latihan yang sering dilakukan atlet dalam pemusatan latihan (training center)

3.      Rekapitulasi Penilaian
No
Nama Siswa
Aspek Penilaian
Jumlah
Nilai Akhir
Kriteria
Keterampilan
Sikap
Pengetahuan
Proses
Produk
Rumah



1.








2.








3.








4.








5.








NIlai Rata-rata







             Jumlah skor yang diperoleh
Nilai Akhir (NA)  =  -----------------------------------------
                     Tiga Aspek Penilaian






Kriteria :
-          Mendapat nilai Sangat Baik, jika skor antara     = 91 – 100%
-          Mendapat nilai Baik, jika skor antara                   = 80 – 90%
-          Mendapat nilai Cukup, jika skor antara                               = 70 – 79%
-          Mendapat nilai Kurang, jika skor antara              = 60 – 69%
-          Mendapat nilai Kurang Sekali, jika skor antara  = Kurang dari 60%




Mengetahui
Kepala Sekolah


……….., 1 November 2013
Guru Penjaskes




……………………






…………………….