RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : …………………………………….
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : X/2
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 x
kegiatan belajar)
Kompetensi Inti : 14. Menerapkan budaya hidup sehat
Kompetensi Dasar : 14.1 Menganalisis dampak
Pergaulan bebas
14.2 Memahami cara menghindari
pergaulan bebas
Materi Pokok : Bahaya pergaulan Bebas
Indikator :
-
Mengetahui pengertian istilah Pergaulan bebas.
-
Mengetahui penyebab munculnya Pergaulan bebas di kalangan remaja.
-
Mengetahui bahaya Pergaulan bebas.
-
Mengetahui usaha menghindari perilaku Pergaulan bebas.
-
Menunjukkan sikap semangat saat
pelajaran.
-
Menunjukkan sikap sportivitas saat
pelajaran.
-
Menunjukkan sikap percaya diri saat
pelajaran.
-
Menunjukkan sikap kerjasama saat
pelajaran.
- Menunjukkan sikap kedisiplinan saat pelajaran.
A.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran ini,
diharapkan siswa dapat:
-
Mengetahui pengertian istilah Pergaulan bebas.
-
Mengetahui
penyebab munculnya Pergaulan bebas di kalangan remaja.
-
Mengetahui
bahaya Pergaulan bebas.
-
Mengetahui usaha
menghindari perilaku Pergaulan bebas.
-
Menunjukkan
sikap semangat saat pelajaran.
-
Menunjukkan
sikap sportivitas saat pelajaran.
-
Menunjukkan
sikap percaya diri saat pelajaran.
-
Menunjukkan
sikap kerjasama saat pelajaran.
-
Menunjukkan sikap kedisiplinan saat
pelajaran.
B.
Materi Pembelajaran :
1. Pendidikan Pergaulan
a.
Pengertian Pendidikan Pergaulan
Pendidikan Pergaulan dapat
diartikan sebagai penerangan tentang anatomi fisiologi kelamin manusia, bahaya penyakit kelamin, dan sebagainya. Pendidkan Pergaulan juga diartikan sebagai hubungan badan yang hanya perlu diberikan kepada orang
dewasa. Adapun pengertian pendidikan Pergaulan secara umum adalah membimbing serta
mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti,fungsi, dan tujuan organ intim,
sehinggaia dapat menyalurkannya secara baik,benar dan legal.
Pendidikan Pergaulan mempunyai
ruang pembahasan yang kompleks. Pendidikan Pergaulan bukan hanya mengenai penerangan Pergaulan dalam arti Pergaulan bebas (seseorang yang mempunyai keinginan berhubungan badan hanya
pada lawan jenisnya), dan bukan semata-mata menyangkut masalah biologis atau
fisiologis, melainkan juga meliputi psikologi,sosio-kultural, agama, dan
kesehatan.
Dalam pendidikan Pergaulan dapat
dibedakan antara Pergaulan instruction dan education in sexuality. Interaksi pergaulan muda mudi ialah penerangan
mengenai anatomi, seperti pertumbuhan rambut pada ketiak dan sekitar alat
kelamin, dan mengenai biologi dari reproduksi, yaitu proses berkembang biak
melalui hubungan kelamin untuk mempertahankan jenisnya. Termasuk didalamnya
juga pembinaan keluarga dan metode kontrasepsi dalam mencegah terjadinya
kehamilan.
Adapun education in sexuality meliputi
bidang-bidang etika, moral, psikologi, ekonomi, dan pengetahuan lainnya yang
dibutuhkan agar seseorang dapat memahami dirinya sendiri sebagai individu
seksual, serta mengadakan hubungan interpersonal yang baik. Karena Pendidikan pergaulan muda mudi tanpa adanya education in sexuality akan dapat menyebabkan
promiscuity (pergaulan dengan siapa saja), serta hubungan-hubungan yang
menyimpang.
b.
Tujuan Pendidikan Pergaulan
Secara umum tujuan dari
pendidikan Pergaulan sesuai kesepakatan Internasional “Conference Of Sex Education and Family Planning” adalah untuk menghasilkan
manusia-manusia dewasa yang dapat menjalankan kehidupan yang bahagia, karena
dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungannya, serta bertanggung
jawab terhadap dirinya dan terhadap orang lain.
Sedangkan tujuan pendidikan
seks yang paling utama adalah melahirkan individu-individu yang senantiasa
dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungannya, serta bertanggung
jawab, baik terhadap dirinya maupun orang lain. Adapun tujuan paling akhir
pendidikan Pergaulan adalah pencegahan kehamilan diluar perkawinan.
Tujuan pendidikan Pergaulan dapat dirinci sebagai berikut:
Tujuan pendidikan Pergaulan dapat dirinci sebagai berikut:
-
Membentuk pengertian tentang perbedaan Pergaulan antara pria dan
wanita dalam keluarga, pekerjaan, dan seluruh kehidupan.
-
Membentuk pengertian tentang peranan Pergaulan di dalam kehidupan
manusia dalam keluarga.
-
Mengembangkan pengertian diri sendiri sehubungan dengan
fungsi dan kebutuhan biologis.
-
Membantu siswa dalam mengembangkan kepribadian, sehingga
mampu mengambil keputusan yang bertanggung jawab.
c.
Pendidikan Pergaulan Bagi Remaja
Kalau kita melihat dan
mengamati masih banyak yang belum memahami Pergaulan dengan baik dan benar. Hal ini
dikarenakan norma dan nilai dalam masyarakat kita yang menganggap bahwa
pendidikan seks masih tabu untuk dibicarakan secara terbuka dan dikalayak umum,
mereka menganggap bahwa seks merupakan masalah orang dewasa. Pendapat itu
memang benar jika dipakai padamasa lampau, karena akses untuk mendapatkan
informasi tentang seks sangat terbatas, akan tetapi pendapat itu tidak sesuai
dengan saat ini, karena untuk mengakses informasi seks sangat terbuka lebar.
Untuk itu jika para remaja tidak dibekali dengan pendidikan seks yang baik dan
benar, meraka akan terjerumus dan salah dalam pergaulan.
Salah satu pergeseran moral pada saat ini ialah mengenai
moral seksualitas, terutama dikalangan remaja. Nilai moral seksualitas yang dulu
dianggap tabu dan bertentangan dengan norma agama, sosial, adat, kini dianggap
tidak demikian lagi oleh sebagian kaum remaja. Dengan demikian memberikan
bimbingan, pengetahuan,pendidikan dan penerangan seks kepada para
remajamerupakan suatu hal yangsangat penting danpewrlu dilakukan.
Alasan mengapa pendidikan
seks sangat penting diajarkan kepada para remaja adalah, sebagai berikut:
a.
Dapat mencegah adanya penyimpangan dan kelainan seksual.
b.
Dapat memelihara tegaknyanilai-nilai moral yangterkandung didalamnya.
c.
Dapat mengatasi gangguan psikis.
d. Dapat memberi pengetahuan
dalam menghadapi perkembangan anak.
2. Defenisi Pergaulan Bebas
Seks bebas adalah hubungan seks yang di lakukan pranikah, atau
premarital sex. Pendapat lain menyebutkan seks bebas ialah seks yang bebas dari
rasarasatanggung jawab tersebut, atau dengan kata lain yang lebih jelas, bahwa
seks bebas itu dilakukan dengan segala kenikmatan dan keindahan seks itu sendiri
tanpa dibebani oleh omong kosong-omong kosong tentang cinta, tanggung-jawab,
dantanpa segala intrik-intrik yang digunakan oleh rekan kita untuk mengikat
kita.
3. Dampak/Bahaya Pergaulan Bebas
a. Menciptakan
kenangan buruk.
Apabila
seseorang terbukti telah melakukan seks pranikah atau seks bebas maka secara
moral pelaku dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besar pelaku
pun turut menanggungmalu sehingga menjadi beban mental yang berat.
b. Mengakibatkan
kehamilan.
Hubungan seks
satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan bila dilakukan pada masa subur. Kehamilan
yang terjadi akibat seks bebas menjadi beban mental yang luar biasa. Kehamilan
yang dianggap“Kecelakaan” ini mengakibatkan kesusahan dan malapetaka bagi
pelaku bahkan keturunannya.
c. Menggugurkan
Kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi.
Aborsi
merupakan tindakan medis yang ilegal dan melanggar hukum. Aborsi mengakibatkan kemandulan
bahkan Kanker Rahim. Menggugurkan kandungan dengan cara aborsi tidak aman,
karena dapat mengakibatkan kematian.
d. Penyebaran
Penyakit.
Penyakit
kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan keturunannya. Penyebarannya
melalui seks bebas dengan bergonta-ganti pasangan. Hubungan seks satu kali saja
dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yang tertular salah satu
penyakit kelamin. Salah satu virus yang bisa ditularkan melalui hubungan seks
adalah virus HIV.
e. Timbul rasa
ketagihan.
4. Penyebab Terjadinya Pergaulan Bebas
a. Adanya budaya
barat yang msuk ke dalam negeri yang menggutamakan nafsu, merambah aspek hidup
remaja.
b. Faktor – faktor
di dalam diri anak itu sendiri
c. Faktor – faktor
dirumah tangga
-
Anak kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orang tua
-
Lemahnya keadaan ekonomi orang tua, tidak mampu mencukupi
kebutuhan anak – anaknya.
-
Kehidupan keluarga yang tidak harmonis
d. Faktor – faktor
dimasyarakat
-
Kurangnya pelaksanaan ajaran agama – agama secara konsekuen
-
Masyarakat kurang memperoleh pendidikan
-
Kurangnya pengawasan terhadap remaja
-
Pengaruh pengaruh norma – norma baru dari luar yang dianggap benar
5. Cara Mencegah atau Menghindari Pergaulan Bebas
a. Pencegahan
Menurut Agama
Iman, merupakan
pengendali dalam berpacaran. Justru penilaian kepribadian pasangan dapat
dinilai saat berpacaran. Mereka yang menuntut hal-hal yang melanggar
norma-norma yang dianut, tentunya tidak dapat diharapkan menjadi pasangan yang
baik. Seandainya iapun menjadi suami atau istri kelak tentunya keinginan untuk
melanggar norma-norma pun selalu ada. Pengetahuan agama remaja dalam penelitian
dibatasi pada pengetahuan agama yang berhubungan dengan pergaulan bebas,
penyalahgunaan narkoba dan hubungan seks di luar nikah. Pencegahan menurut
agama antara lain: a) Memisahkan tempat tidur anak. b)Meminta izin ketika
memasuki kamar tidur orang tua. c) Mengajarkan adab memandang lawan jenis. d)
Larangan menyebarkan rahasia suami-istri.
b. Pencegahan Seks
Bebas dalam Keluarga
-
Keluarga harus mengerti tentang permasalahan seks, sebelum menjelaskan
kepada anak-anak mereka
-
Seorang ayah mengarahkan anak laki-laki, dan seorang ibu
mengarahkan anak perempuan dalam menjelaskan masalah seks.
-
Jangan menjelaskan masalah seks kepada anak laki-laki dan
perempuan di ruang yang sama.
-
Hindari hal-hal yang berbau porno saat menjelaskan masalah seks,gunakan
kata-kata yang sopan.
-
Meyakinkan kepada anak-anak bahwa teman-teman mereka adalah teman
yang baik.
-
Memberikan perhatian kemampuan anak di bidang olahraga
danmenyibukkan mereka dengan berbagai aktivitas.
-
Tanamkan etika memelihara diri dari perbuatan-perbuatan
maksiatkarena itu merupakan sesuata yang paling berharga.
-
Membangun sikap saling percaya antara orang tua dan anak.
C.
Metode Pembelajaran:
Ceramah, tanyajawab, latihan, penugasan, permainan dan
demonstrasi.
D.
Langkah-Langkah Pembelajaran:
KEGIATAN
|
DESKRIPSI
|
ALOKASI WAKTU
|
PENDAHULUAN
|
a. Siswa belajar di kelas
b. Ketua kelas memimpin berdoa
c. Guru mengabsensi siswa
d.
Pemberian motivasi dan penyampaian materi bahaya seks bebas
”Seks bebas atau seks
pranikah bahkan berganti-ganti pasangan dapat mengakibatkan aib, merugikan
diri sendiri dan mengganggu ketentraman hidup kedepannya. Untuk itu sebaiknya para remaja mengenal bahaya seks
bebas dan hubungan pranikah sebelum terlanjur”.
|
15 menit
|
INTI
|
a.
Pertemuan ke-1
|
45 menit
|
-
Siswa memperhatikan penjelasan guru
-
Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
-
Siswa mencatat
hal-hal penting dari penjelasan guru
-
diskusikan apa akibatnya apabila di suatu daerah atau sekolahmu
banyak ditemukan pergaulan seks bebas? Bagaimana cara mencegah dan mengatasi
pergaulan seks bebas tersebut?
-
Jelaskan apa
yang menyebabkan para remaja melakukan pergaulan seks bebas.
|
||
b. Pertemuan
ke-2
|
||
·
Mendiskusikan permasalahan yang sudah
diberikan oleh guru
·
Satu persatu kelompok maju dan kelompok
lain menanggapi hasil dari diskusi kelompok yang maju kedepan.
·
Setelah semua kelompok maju ke depan, guru
menanggapi apa yang didiskusikan oleh kelompok.
·
Hasil diskusi dikumpulkan.
|
||
PENUTUP
|
1. Mengevaluasi
pembelajaran
2. Menginformasikan
pembelajaran minggu depan
3. Berdoa
|
10 menit
|
E.
Media Pembelajaran
1. Alat : Laptop, LCD, Kapur/Spidol, Papan(Whiteboard/Blackboard)
2. Sumber belajar : Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan untuk SMK
dan MAK Kelas X penerbit ERLANGGA
F.
Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
Teknik
|
Bentuk
|
Instrumen
|
Mampu memecahkan permasalahan bahaya seks bebas
|
Tes
|
Tes unjuk kerja (psikomotor)
|
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
|
Pengamatan
|
Pengamatan sikap dilakukan pada saat
aktivitas pembelajaran. Sikap yang diharapkan selama proses pembelajaran
yaitu mentaati aturan (disiplin), semangat dan percaya diri
|
||
Pengetahuan
|
Jawab secara lisan pertanyaan-pertanyaan mengenai bahaya seks bebas
|
- Teknik penilaian
1.1
Tes unjuk kerja (keterampilan):
Mempresentasikan hasil
diskusi kelompok
Keterangan:
Penilaian terhadap
kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai 3.
1= kurang baik, 2= cukup baik, 3= baik
1.2
Tes pengamatan sikap:
Selama proses
pembelajaran guru mengamati sikap yang muncul pada saat anak melakukan
aktivitas pembelajaran. Sikap yang diharapkan selama proses pembelajaran yaitu
mentaati aturan (disiplin), kerjasama, semangat dan percaya diri.
Keterangan:
Penilaian terhadap sikap
yang ditunjukkan peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai 3.
1= kurang, 2= cukup, 3= baik
1.3
Tes pemahaman konsep (pengetahuan)
Jawab secara lisan pertanyaan-pertanyaan
mengenai bahaya seks bebas.
Keterangan :
Penilaian terhadap
kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 3.
1= kurang benar, 2= mendekati benar, 3= benar
- Rubrik penilaian
a.
Tes Keterampilan
Penilaian proses yaitu
saat siswa melakukan presentasi, penilaian produk yaitu hasil dari presentasi.
Aspek yang
Dinilai
|
Kualitas kemampuan
|
||
1
|
2
|
3
|
|
1. Proses
(Kemampuan presentasi)
2. Produk
(Hasil dari diskusi kelompok)
|
|||
JUMLAH
|
|||
JUMLAH
SKOR MAKSIMAL : 3 X 2 = 6
|
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai =
----------------------------------------- X 100
Jumlah skor maksimal
b.
Tes
Pengamatan Sikap/Perilaku
Perilaku yang diharapkan
|
Kualitas
Sikap
|
||
1
|
2
|
3
|
|
1. Aktif
bertanya dan menjawab
|
|||
2. Mentaati
peraturan (mengikuti pelajaran, berseragam rapi)
|
|||
3. Menunjukkan
sikap semangat, percaya diri saat pelajaran
|
|||
4. Menghormati
guru dan sesama siswa
|
|||
JUMLAH
|
|||
JUMLAH
SKOR MAKSIMAL : 3 x 4 = 12
|
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai
= -----------------------------------------
X 100
Jumlah skor
maksimal
c.
Tes
Pengetahuan
Pertanyaan
yang diajukan
|
Kualitas Jawaban
|
||
1
|
2
|
3
|
|
Guru
melakukan tanya jawab tentang bahaya seks bebas.
|
|||
JUMLAH
|
|||
JUMLAH
SKOR MAKSIMAL : 3 X 1 = 3
|
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai
=
----------------------------------------- X 100
Jumlah skor maksimal
3.
Rekapitulasi Penilaian
No
|
Nama Siswa
|
Aspek Penilaian
|
Jumlah
|
Nilai Akhir
|
Kriteria
|
|||
Keterampilan
|
Sikap
|
Pengetahuan
|
||||||
Proses
|
Produk
|
Lisan
|
||||||
1.
|
||||||||
2.
|
||||||||
3.
|
||||||||
4.
|
||||||||
5.
|
||||||||
NIlai
Rata-rata
|
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai Akhir (NA) =
-----------------------------------------
Tiga Aspek Penilaian
Kriteria :
-
Mendapat nilai Sangat Baik, jika skor antara = 91 – 100%
-
Mendapat nilai Baik, jika skor antara =
80 – 90%
-
Mendapat nilai Cukup, jika skor antara =
70 – 79%
-
Mendapat nilai Kurang, jika skor antara =
60 – 69%
-
Mendapat nilai
Kurang Sekali, jika skor antara = Kurang
dari 60%
Mengetahui
Kepala Sekolah
|
………, 1 November 2013
Guru Penjaskes
|
|
_________________
|
_________________
|