RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : ………………………………………
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : X/2
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 x
kegiatan belajar)
Kompetensi Inti
: 10.
Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam lantai
dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar : 10.2 Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam lantai
tanpa alat
serta nilai percaya diri, kerjasama,
tanggungjawab dan menghargai teman
Materi Pokok : Senam Lantai Lanjutan (Meroda)
Indikator :
-
Menunjukkan sikap sportif dalam melakukan
aktivitas.
-
Menunjukkan sikap kerjasama dalam melakukan
aktivitas
-
Menunjukkan sikap disiplin selama mengikuti
pembelajaran
-
Menunjukkan sikap meghargai guru dan teman.
-
Melakukan sikap
meroda dengan koordinasi yang baik.
-
Menjelaskan
sikap meroda dengan koordinasi yang baik.
A.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran ini,
diharapkan siswa dapat:
-
Menunjukkan sikap sportif dalam melakukan
aktivitas.
-
Menunjukkan sikap kerjasama dalam melakukan
aktivitas
-
Menunjukkan sikap disiplin selama mengikuti
pembelajaran
-
Menunjukkan sikap meghargai guru dan teman.
-
Melakukan sikap meroda dengan koordinasi yang baik.
-
Menjelaskan
sikap meroda dengan koordinasi yang baik.
B.
Materi Pembelajaran :
1.
Sejarah
Senam Lantai
Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya:"untuk
menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang". Dalam abad Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatandan membuat
pertumbuhan badan yang harmonis, dan tidak dipertandingkan. Barupada akhir abad
19, peraturan-peraturan dalam senam mulai ditentukan dan dibuatuntuk
dipertandingkan. Pada awal modern Olympic Games, senam dianggap sebagaisuatu
demonstrasi seni daripada sebagai salah satu cabang olahraga yang
teratur.Menurut Menke G. Frank dalam Encyclopedia of Sport, as Bannes and Company, NewYork, 1960, senam terdiri dari gerakan-gerakan yang luas/banyak atau menyeluruhdari
latihan-latihan yang dapat membangun atau membentuk otot-otot tubuh seperti:
pergelangan tangan, punggung, lengan dan lain sebagainya. Senam atau
latihantersebut termasuk juga : unsur-unsur jungkir balik, lompatan, memanjat
dankeseimbangan.Sedang Drs. Imam Hidayat dalam bukunya Penuntun Pelajaran Praktek Senam, STOBandung, Maret 1970
menyatakan, "Senam ialah latihan tubuh yang diciptakandengan sengaja,
disusun secara sistematik dan dilakukan secara sadar dengantujuan membentuk dan mengembangkan pribadi
secara harmonis".Olahraga senam sendiri ada bermacam-macam, seperti : senam kuno, senamsekolah, senam alat,
senam korektif, senam irama, turnen, senam artistik. Secaraumum senam
memang demikian adanya, dari tahun ke tahun mengalamipenyempurnaan dan semakin
berkembang. Yang dulunya tidak untukdipertandingkan, namun
sejak akhir abad 19 mulai dipertandingkan.
Dibentuklahwadah senam internasional, dengan nama Federation International de Gymnastique(FIG), yang mengelola
antara lain : Senam Artistik (Artistic Gymnastics) dan Senam
Ritmik (Modern Rhytmic).
Senam
artistik mulai dikenal di Indonesia pada saat menjelang Pesta Olahraga Negara-Negara
Berkembang I (GANEFO) di Jakarta pada tahun 1963. Di GANEFO I, senam
artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan, sehingga
perlu dibentuk suatu organisasi untuk menyiapkan para pesenam. Organisasi ini
dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia) atas
prakarsa tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani dan mempunyai
keahlian pada cabang olahraga senam. Promotornya berasal dari tokoh-tokoh dari
daerah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera
Utara. Persani kemudian membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang
dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan pertama kalinya pula pesenam-pesenam
Indonesia menghadapi pertandingan internasional. Kegiatan selanjutnya Persani
adalah mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia.
Pelatih-pelatih senam dari RRC didatangkan untuk mempersiapkan
atlet-atlet Indonesia, sehingga Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi
olahraga senam. Perkembangan latihan dengan pelatih dari RRC harus berhenti
sementara karena kepulangan pelatih-pelatih dari RRC setelah meletusnya Gerakan 30 September.
Pada
tahun 1967, T.J. Purba dikirim ke Jerman Timur untuk mengikuti sekolah khusus
pelatih senam artistik selama 26 bulan sebagai upaya mengejar ketinggalan
Indonesia dalam cabang olah raga senam. Titik tolak kedua perkembangan olah
raga senam di Indonesia adalah dimasukkannya cabang olahraga senam artistik
untuk pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan
seterusnya dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.
Senam Lantai (Flour Exercise) adalah satu bagian dari cabang Senam, yang
gerakan-gerakannya dilakukan di atas lantai (Matras) atau Permadani. Senam
ini disebut juga senam bebas karena Pesenam
tidak menggunakan alat bantu selain lantai (matras) dengan ukuran 12 x 12 meter
atau menggunakan matras dengan lebar 1 meter dan panjang sesuai kebutuhan untuk
menjaga keamanan.
2.
Manfaat Senam
Manfaat melakukan senam yaitu membentuk dan menggembangkan
otot tubuh, mengembangkan kualitas fisik, membentuk keindahan tubuh, dan
memelihara kebugaran jasmani.
3.
Meroda
a.
Pengertian
Meroda
Meroda adalah suatu
gerakan ke samping, pada saat bertumpu atas kedua
tangan dengan kaki terbuka lebar. Meroda dapat dilakukan
dengan gerakan ke iri dan ke kanan. Gerakan meroda memerlukan koordinasi gerak
yang baik.
b.
Cara
Melakukan Meroda
- Berdiri
sikap menyamping arah gerakan, kedua kaki dibuka sedikit lebar, kedua
tangan lurus ke atas serong ke samping (menyerupai huruf "V") dan
pandangan ke depan.
- Jatuhkan
badan ke samping kiri, letakan telapak tangan kiri ke samping kiri, kemudian
kaki kanan diangkat lurus ke atas. Setelah itu disusul dengan meletakan tangan
kanan di samping tangan kiri.
- Letakan
kaki kanan ke samping kaki kiri, tangan terangkat disusul dengan meletakan kaki
kiri di samping kaki kiri di samping kaki kanan.
-
Badan terangkat, kedua lengan lurus ke atas
kembali ke posisi semula.
c. Bentuk-bentuk
Latihan Meroda
-
Melakukan handstand atau berdiri menggunakan
tangan kemudian angkat salah satu tangan dari lantai kira 1 sampai 2 hitungan.
Kembali ke posisi semula, lalu ulang beberapa kali. Gerakan
handstand dengan bantuan teman
-
Lakukan hal ini dengan salah satu tangan
secara bergantian berberapa kali.
-
Lanjutkan dengan membuka kedua kaki secara
lebar, jatuhkan kaki ke samping kiri secara perlahan-lahan sehingga berdiri
tegak dengan posisi kaki mengangkang dan kedua tangan lurus terbuka di atas.
d. Cara Memberikan Pertolongan Pada Latihan
Meroda
-
Satu orang teman memberikan pertolongan
dengan cara berdiri di belakang orang yang melakukan gerakan meroda.
-
Pada saat badan dan kedua kaki yang melakukan
meroda terangkat ke atas, maka si teman segera memegang kedua sisi pinggulnya.
-
Dilanjutkan dengan melakukan gerakan meroda
ke samping, dan teman yang membantu tetep memegang kedua sisi pinggulnya sampai
kedua kaki menumpu di lantai.
e. Kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat
melakukan Meroda
-
Lemparan kaki kurang kuat
-
Lemparan kaki membusur ke arah depan,
seharusnya ke atas.
-
Penempatan tangan pertama di lantai terlalu
dekat dengan kaki tolak
-
kedua siku dibengkokan
-
sikap badan kurang melenting
-
sikap kepala kurang menengadah saat kedua
tangan bertumpu di lantai
-
Penempatan kaki terakhir yang mendarat
terlalu dekat dengan kaki pertama mendarat di kaki.
C.
Metode Pembelajaran:
Metode ceramah,
demonstrasi, komando, permainan dan penugasan.
D.
Langkah-Langkah
Pembelajaran:
KEGIATAN
|
DESKRIPSI
|
ALOKASI WAKTU
|
PENDAHULUAN
|
a. Siswa berbaris 2 shaf
b. Ketua kelas memimpin
berdoa
c. Guru mengabsensi siswa
d. Pemberian motivasi dan
penyampaian materi senam lantai ”kombinasi gerakan meroda”
”Ada yang tahu manfaat
apa yang kita dapat saat kita melakukan senam terutama bagi kesehatan kita?”,
siswa diberi kesempatan menjawab setelah itu guru memberikan penjelasan manfaatnya yaitu membentuk dan
menggembangkan otot tubuh, mengembangkan kualitas fisik, membentuk keindahan
tubuh, dan memelihara kebugaran jasmani.
e. Stretching aktif
-
Menundukkan kepala dengan kedua tangan menekan bagian belakang
kepala ke bawah. Hitungan 1 x 8
-
Menengadahkan kepala dengan dorongan kedua tangan pada dagu ke atas.
Hitungan 1 x 8
-
Kepala menoleh
ke samping kiri, telapak tangan kanan menekan dagu bagian kanan, dan
sebaliknya ke kiri. Hitungan 1 x 8
-
Mematahkan
leher ke kanan dengan tarikan jari tangan kanan pada pelipis kiri, dan
sebaliknya ke kiri. Hitungan 1 x 8
-
Kaitkan kedua
jari tangan, kemudian dorong ke atas hingga otot-otot tangan tertarik.
Hitungan 1 x 8
-
Lengan kanan
menyilang ke kiri di depan dada, tangan kiri menekan siku kanan yang lurus
didepan dada hingga terasa tarikan pada otot bahu kanan dan sebaliknya.
Hitungan 1 x 8
-
Lengan kanan
ditekuk dibelakang kepala, tangan kiri menarik siku tangan kanan hingga
terasa tarikan pada otot bahu kanan, dan sebaliknya. Hitungan 1 x 8
-
Lengan kiri
lurus ke depan, telapak tangan terbuka menghadap ke depan, tangan kanan
memegang ruas jari telapak tangan kiri dan menarik keempat jari tangan kiri
ke belakang, dan sebaliknya.
-
Berdiri tegak
dengan kaki dibuka selebar bahu, kedua lengan lurus keatas dengan jari tangan
yang saling berkaitan. Dorong badan ke samping kiri dengan kedua lengan tetap
dijulurkan lurus kesamping dan sebaliknya dengan hitungan 1 x 8.
-
Berdiri tegak
dengan kaki dibuka selebar bahu, badan
membungkuk dengan jari tangan saling berkaitan. Kedua lengan diluruskan ke
depan dengan tungkai tetap lurus dengan hitungan 1 x 8.
-
Badan
membongkokkan, kaki kangkang dan lurus, kedua tangan yang saling mengait
jarinya, kedua lengan dijulurkan lurus dan jauh ke bawah belakang masuk di
sela-sela antara kedua kaki, dorong tangan ke arah dalam. Hitungan 1 x 8
-
Badan
membongkokkan, kaki kangkang dan lurus, kedua tangan saling mengait jarinya,
kedua lengan diluruskan ke atas, dorong tangan ke atas. Hitungan 1 x 8
-
Berdiri tegak
kaki kangkang, kedua lutut ditekuk, telapak tangan bertelekan pada atas lutut
dengan lengan tetap lurus. Bahu kiri
ditekan ke samping kanan bawah sedangkan lengan kiri relaks, dan sebaliknya. Hitungan 1 x 8
-
Berdiri diatas
kaki kiri, dengan badan tegak. Kaki kanan ditekuk keatas menyentuh dada.
Kedua tangan memegang kaki yang ditekuk kemudian tarik keatas dan sebaliknya
dengan hitungan 1 x 8.
-
Berdiri diatas
kaki kiri, dengan badan tegak. Kaki kanan ditekuk dibelakang pantat dengan ujung-ujung jari kaki
dipegang oleh kedua tangan dan sebaliknya dengan hitungan 1 x 8.
-
Berdiri tegak,
salah satu kaki diangkat dan ditekuk seperti posisi bersila didepan badan
kedua tangan memegang pergelangan atau mata kaki kiri, selanjutnya
pergelangan kaki kiri di tarik ke atas, dan sebaliknya. Hitungan 1 x 8
-
Dengan sikap
kangkang lebar dengan kuda-kuda kaki kanan kedepan sedangkan kaki kiri lurus
kebelakang, badan ditekan kebawah sedangkan tangan kanan bertelekan pada paha
kanan bagian bawah (di atas lutut), dan sebaliknya. Hitungan 1 x 8
-
Berdiri
bertumpu pada telapak kaki kiri, kaki kanan selunjur ke depan dan bertumpu
pada tumit, kedua tangan memegang telapak kaki kanan, dilakukan gerakan
mencium lutut kanan, dan sebaliknya. Hitungan 1 x 8
-
Duduk, kaki dibuka selebar-lebarnya, cium
lutut kanan dan sebaliknya.
-
Duduk, kaki dibuka selebar-lebarnya, badan
dijulurkan ke depan hingga menyentuh lantai.
-
Duduk selunjur kaki dirapatkan, mencium
lutut, kaki tetap lurus.
-
Duduk selunjur, kaki kiri ditekuk dan
disilangkan ke kanan, sedangkan badan menghadap kiri dan lengan kanan menahan
kaki kiri.
-
Duduk bersimpuh, kedua tangan menyentuh
lantai sejauh-jauhnya ke depan, badan menekan ke bawah
f.
Kalastenik
-
Berbaris berbanjar, orang paling depan
memegang bola di depan badannya. Kaki dibuka selebar bahu. Bola tersebut
diberikan pada orang dibelakangnya dengan menarik badan ke samping dan tangan
tetap lurus dalam memegang dan memberikan bola pada orang di belakangnya.
-
Berbaris berbanjar, orang paling depan
memegang bola di depan badannya. Kedua kaki dibuka selebar bahu. Bola
diberikan diantara kedua kaki, kedua tangan tetap lurus dalam memberikan
bola.
-
Berbaris berbanjar, orang paling depan
memegang bola di depan badannya. Kedua kaki dibuka selebar bahu. Bola
diberikan kepada orang di belakang nya dengan cara menengadahkan tubuh ke
belakang. Tangan tetap lurus dalam memberikan bola ke belakang.
-
Berbaris berbanjar, orang paling depan
memegang bola di depan badannya. Kedua kaki dibuka selebar bahu. Bola
diberikan kepada orang di belakang nya dengan cara meliukkan tubuh ke
belakang. Tangan tetap lurus dalam memberikan bola ke belakang. Orang yang
menerima bola dari orang sebelumnya memberikan bola tersebut di antara kedua
kakinya kepada orang di belakangnya.
-
Berbaris berbanjar. Posisi duduk dan kedua
kaki dibuka selebar-lebarnya. Orang paling depan memegang bola. Kemudian
berikan ke orang di belakangnya dengan meliukkan badan ke samping kanan atau
kiri. Kedua tangan tetap lurus dalam memegang bola dan memberikannya pada
orang selanjutnya.
-
Berbaris berbanjar. Posisi telentang, kedua
kaki dibuka selebar-lebarnya. Bola berada pada orang paling belakang.
Kemudian orang paling belakang memberikan bola ke orang di depannya
|
15 menit
|
INTI
|
Pertemuan 1:
·
Penjelasan
cara melakukan gerakan meroda dengan benar
·
Guru
mendemonstrasikan gerakan meroda dengan benar
·
Siswa melakukan
latihan gerakan meroda dengan format:
-
Melakukan handstand atau berdiri
menggunakan tangan kemudian angkat salah satu tangan dari lantai kira 1
sampai 2 hitungan. Kembali ke posisi semula, lalu ulang beberapa kali. Gerakan
handstand dengan bantuan teman
-
Lakukan hal ini dengan salah satu tangan
secara bergantian berberapa kali.
-
Lanjutkan dengan membuka kedua kaki secara
lebar, jatuhkan kaki ke samping kiri secara perlahan-lahan sehingga berdiri
tegak dengan posisi kaki mengangkang dan kedua tangan lurus terbuka di atas.
-
Satu orang teman memberikan pertolongan
dengan cara berdiri di belakang orang yang melakukan gerakan meroda.
-
Pada saat badan dan kedua kaki yang
melakukan meroda terangkat ke atas, maka si teman segera memegang kedua sisi
pinggulnya.
-
Dilanjutkan dengan melakukan gerakan meroda
ke samping, dan teman yang membantu tetep memegang kedua sisi pinggulnya
sampai kedua kaki menumpu di lantai.
·
Guru
memberikan tugas ”carilah teknik dasar gerakan meroda dan handstand”
Pertemuan 2:
·
Guru mendemonstrasikan gerakan merodan dengan benar
·
Siswa melakukan gerakan meroda
·
Siswa melakukan tes gerakan meroda
dipanggil satu persatu
·
Guru mencatat hasil tes
|
45 menit
|
PENUTUP
|
1. Mengevaluasi
pembelajaran
2. Menginformasikan
pembelajaran minggu depan
3. Pendinginan dilakukan
dengan cara berpasangan
4. Berdoa
5. Siswa berganti baju
|
10 menit
|
E.
Media Pembelajaran
1. Alat : Lapangan datar, peluit, lembar tes, bolpoin
2. Sumber belajar : Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan untuk SMK
dan MAK Kelas X penerbit ERLANGGA
F.
Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
Teknik
|
Bentuk
|
Instrumen
|
Mampu melakukan aktifitas senam lantai
|
Tes
|
Tes unjuk kerja (psikomotor)
|
Lakukan tes senam lantai kombinasi gerakan
meroda diakhiri dengan handstand
|
|
|
Pengamatan
|
Pengamatan sikap dilakukan pada saat
aktivitas pembelajaran. Sikap yang diharapkan selama proses pembelajaran
yaitu mentaati aturan (disiplin), semangat dan percaya diri serta keberanian
dalam melakukan gerakan tidak ragu-ragu (sportif)
|
|
|
Tugas Rumah
|
Mencari teknik dasar gerakan
meroda dan handstand
|
- Teknik penilaian
1.1
Tes unjuk kerja (keterampilan):
Melakukan tes gerakan
meroda
Keterangan:
Penilaian terhadap
kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai 3.
1= kurang benar, 2= mendekati benar, 3= benar
1.2
Tes pengamatan sikap:
Selama proses
pembelajaran guru mengamati sikap yang muncul pada saat anak melakukan
aktivitas pembelajaran. Sikap yang diharapkan selama proses pembelajaran yaitu
mentaati aturan permainan, kerjasama dengan teman dan menunjukkan perilaku
sportif, keberanian, percaya diri dan menghargai teman.
Keterangan:
Penilaian terhadap sikap
yang ditunjukkan peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai 3.
1= kurang, 2= cukup, 3= baik
1.3
Tes pemahaman konsep (pengetahuan)
- Rubrik penilaian
a.
Tes Keterampilan
Melakukan tes kombinasi gerakan meroda
Gerakan yang dinilai
|
Kualitas
Gerak
|
||
1
|
2
|
3
|
|
Meroda
-
Berdiri sikap menyamping arah gerakan,
kedua kaki dibuka sedikit lebar, kedua tangan lurus ke atas serong ke
samping (menyerupai huruf "V") dan pandangan ke depan.
-
Jatuhkan badan ke samping kiri, letakan
telapak tangan kiri ke samping kiri, kemudian kaki kanan diangkat lurus ke
atas. Setelah itu disusul dengan meletakan tangan kanan di samping tangan kiri.
-
Letakan kaki kanan ke samping kaki kiri,
tangan terangkat disusul dengan meletakan kaki kiri di samping kaki kiri di
samping kaki kanan.
-
Badan terangkat, kedua lengan lurus ke atas
kembali ke posisi semula.
|
|
|
|
JUMLAH
|
|||
JUMLAH
SKOR MAKSIMAL : 3 x 4 = 12
|
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai
=
----------------------------------------- X 100
Jumlah skor maksimal
b.
Tes
Pengamatan Sikap/Perilaku
Perilaku yang diharapkan
|
Kualitas
Sikap
|
||
1
|
2
|
3
|
|
1. Keberanian
dalam melakukan gerakan (tidak ragu-ragu)
|
|
|
|
2. Mentaati
peraturan (mengikuti pelajaran, berseragam rapi)
|
|
|
|
3. Menunjukkan
sikap semangat, percaya diri saat pelajaran
|
|
|
|
4. Menghargai
guru dan teman
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
|
|
JUMLAH
SKOR MAKSIMAL : 3 x 4 = 12
|
|
|
|
Jumlah
skor yang diperoleh
Nilai = ----------------------------------------- X
100
Jumlah skor maksimal
c.
Tugas
Rumah
Pertanyaan
yang diajukan
|
Kualitas Jawaban
|
||
1
|
2
|
3
|
|
Carilah
teknik dasar gerakan meroda
|
|
|
|
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai
= -----------------------------------------
X 100
Jumlah skor maksimal
3.
Rekapitulasi Penilaian
No
|
Nama Siswa
|
Aspek Penilaian
|
Jumlah
|
Nilai Akhir
|
Kriteria
|
||
Keterampilan
|
Sikap
|
Pengetahuan
|
|||||
1
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
|
|
|
|
|
|
|
11
|
|
|
|
|
|
|
|
12
|
|
|
|
|
|
|
|
NIlai
Rata-rata
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai Akhir (NA) =
-----------------------------------------
Tiga Aspek Penilaian
Kriteria:
-
Mendapat nilai Sangat Baik, jika skor antara = 91 – 100%
-
Mendapat nilai Baik, jika skor antara =
80 – 90%
-
Mendapat nilai Cukup, jika skor antara =
70 – 79%
-
Mendapat nilai Kurang, jika skor antara =
60 – 69%
-
Mendapat nilai
Kurang Sekali, jika skor antara = Kurang
dari 60%
Mengetahui
Kepala Sekolah
|
|
…………, 1 November 2013
Guru Penjaskes
|
__________________
|
|
______________
|