Friday, August 1, 2014

RPP SENAM LANTAI SMK X SEM 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah                                    : ………………………………………
Mata
Pelajaran                                  : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester                                  : X/
2
Alokasi Waktu                                   : 4 x 35 menit (2 x kegiatan belajar)
Kompetensi    Inti                              : 10.   Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam lantai 
       dan nilai nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar                            : 10.2 Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam lantai
           tanpa alat  serta nilai percaya diri, kerjasama,
           tanggungjawab dan menghargai teman
Materi Pokok                                     : Senam Lantai Lanjutan (Meroda)
Indikator                                            :
-       Menunjukkan sikap sportif dalam melakukan aktivitas.
-       Menunjukkan sikap kerjasama dalam melakukan aktivitas
-       Menunjukkan sikap disiplin selama mengikuti pembelajaran
-       Menunjukkan sikap meghargai guru dan teman.
-       Melakukan sikap meroda dengan koordinasi yang baik.
-       Menjelaskan sikap meroda dengan koordinasi yang baik.

A.       Tujuan Pembelajaran                 :
Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan siswa dapat:
-       Menunjukkan sikap sportif dalam melakukan aktivitas.
-       Menunjukkan sikap kerjasama dalam melakukan aktivitas
-       Menunjukkan sikap disiplin selama mengikuti pembelajaran
-       Menunjukkan sikap meghargai guru dan teman.
-       Melakukan sikap meroda dengan koordinasi yang baik.
-       Menjelaskan sikap meroda dengan koordinasi yang baik.

B.        Materi Pembelajaran                 :
1.    Sejarah Senam Lantai
Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya:"untuk menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang". Dalam abad Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatandan membuat pertumbuhan badan yang harmonis, dan tidak dipertandingkan. Barupada akhir abad 19, peraturan-peraturan dalam senam mulai ditentukan dan dibuatuntuk dipertandingkan. Pada awal modern Olympic Games, senam dianggap sebagaisuatu demonstrasi seni daripada sebagai salah satu cabang olahraga yang teratur.Menurut Menke G. Frank dalam Encyclopedia of Sport, as Bannes and Company, NewYork, 1960, senam terdiri dari gerakan-gerakan yang luas/banyak atau menyeluruhdari latihan-latihan yang dapat membangun atau membentuk otot-otot tubuh seperti: pergelangan tangan, punggung, lengan dan lain sebagainya. Senam atau latihantersebut termasuk juga : unsur-unsur jungkir balik, lompatan, memanjat dankeseimbangan.Sedang Drs. Imam Hidayat dalam bukunya Penuntun Pelajaran Praktek Senam, STOBandung, Maret 1970 menyatakan, "Senam ialah latihan tubuh yang diciptakandengan sengaja, disusun secara sistematik dan dilakukan secara sadar dengantujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis".Olahraga senam sendiri ada bermacam-macam, seperti : senam kuno, senamsekolah, senam alat, senam korektif, senam irama, turnen, senam artistik. Secaraumum senam memang demikian adanya, dari tahun ke tahun mengalamipenyempurnaan dan semakin berkembang. Yang dulunya tidak untukdipertandingkan, namun sejak akhir abad 19 mulai dipertandingkan. Dibentuklahwadah senam internasional, dengan nama Federation International de Gymnastique(FIG), yang mengelola antara lain : Senam Artistik (Artistic Gymnastics) dan Senam Ritmik (Modern Rhytmic).
Senam artistik mulai dikenal di Indonesia pada saat menjelang Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang I (GANEFO) di Jakarta pada tahun 1963. Di GANEFO I, senam artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan, sehingga perlu dibentuk suatu organisasi untuk menyiapkan para pesenam. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia) atas prakarsa tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam. Promotornya berasal dari tokoh-tokoh dari daerah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara. Persani kemudian membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan pertama kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia menghadapi pertandingan internasional. Kegiatan selanjutnya Persani adalah mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia. Pelatih-pelatih senam dari RRC didatangkan untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia, sehingga Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga senam. Perkembangan latihan dengan pelatih dari RRC harus berhenti sementara karena kepulangan pelatih-pelatih dari RRC setelah meletusnya Gerakan 30 September.
Pada tahun 1967, T.J. Purba dikirim ke Jerman Timur untuk mengikuti sekolah khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan sebagai upaya mengejar ketinggalan Indonesia dalam cabang olah raga senam. Titik tolak kedua perkembangan olah raga senam di Indonesia adalah dimasukkannya cabang olahraga senam artistik untuk pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan seterusnya dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.
Senam Lantai (Flour Exercise) adalah satu bagian dari cabang Senam, yang gerakan-gerakannya dilakukan di atas lantai (Matras) atau Permadani. Senam ini disebut juga senam bebas karena Pesenam tidak menggunakan alat bantu selain lantai (matras) dengan ukuran 12 x 12 meter atau menggunakan matras dengan lebar 1 meter dan panjang sesuai kebutuhan untuk menjaga keamanan.
2.    Manfaat Senam
Manfaat melakukan senam yaitu membentuk dan menggembangkan otot tubuh, mengembangkan kualitas fisik, membentuk keindahan tubuh, dan memelihara kebugaran jasmani.
3.    Meroda
a.    Pengertian Meroda
Meroda adalah suatu gerakan ke samping, pada saat bertumpu atas kedua tangan dengan kaki terbuka lebar. Meroda dapat dilakukan dengan gerakan ke iri dan ke kanan. Gerakan meroda memerlukan koordinasi gerak yang baik.
b.    Cara Melakukan Meroda
-       Berdiri sikap menyamping arah gerakan, kedua kaki dibuka sedikit lebar, kedua  tangan lurus ke atas serong ke samping (menyerupai huruf "V") dan pandangan ke depan.
-       Jatuhkan badan ke samping kiri, letakan telapak tangan kiri ke samping kiri, kemudian kaki kanan diangkat lurus ke atas. Setelah itu disusul dengan meletakan tangan kanan di samping tangan kiri.
-       Letakan kaki kanan ke samping kaki kiri, tangan terangkat disusul dengan meletakan kaki kiri di samping kaki kiri di samping kaki kanan.
-       Badan terangkat, kedua lengan lurus ke atas kembali ke posisi semula.
c.    Bentuk-bentuk Latihan Meroda 
-       Melakukan handstand atau berdiri menggunakan tangan kemudian angkat salah satu tangan dari lantai kira 1 sampai 2 hitungan. Kembali ke posisi semula, lalu ulang  beberapa kali.  Gerakan handstand dengan bantuan teman
-       Lakukan hal ini dengan salah satu tangan secara bergantian berberapa kali. 
-       Lanjutkan dengan membuka kedua kaki secara lebar, jatuhkan kaki ke samping kiri secara perlahan-lahan sehingga berdiri tegak dengan posisi kaki mengangkang dan kedua tangan lurus terbuka di atas.

d.    Cara Memberikan Pertolongan Pada Latihan Meroda 
-       Satu orang teman memberikan pertolongan dengan cara berdiri di belakang orang yang melakukan gerakan meroda.
-       Pada saat badan dan kedua kaki yang melakukan meroda terangkat ke atas, maka si teman segera memegang kedua sisi pinggulnya.
-       Dilanjutkan dengan melakukan gerakan meroda ke samping, dan teman yang membantu tetep memegang kedua sisi pinggulnya sampai kedua kaki menumpu di lantai. 
e.    Kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat melakukan Meroda
-          Lemparan kaki kurang kuat
-          Lemparan kaki membusur ke arah depan, seharusnya ke atas.
-          Penempatan tangan pertama di lantai terlalu dekat dengan kaki tolak
-          kedua siku dibengkokan
-          sikap badan kurang melenting
-          sikap kepala kurang menengadah saat kedua tangan bertumpu di lantai
-          Penempatan kaki terakhir yang mendarat terlalu dekat dengan kaki pertama mendarat di kaki.

C.        Metode Pembelajaran:
Metode ceramah, demonstrasi, komando, permainan dan penugasan.

D.       Langkah-Langkah Pembelajaran:
KEGIATAN
DESKRIPSI
ALOKASI WAKTU
PENDAHULUAN






























































a.      Siswa berbaris 2 shaf
b.      Ketua kelas memimpin berdoa
c.       Guru mengabsensi siswa
d.      Pemberian motivasi dan penyampaian materi senam lantai ”kombinasi gerakan meroda”
”Ada yang tahu manfaat apa yang kita dapat saat kita melakukan senam terutama bagi kesehatan kita?”, siswa diberi kesempatan menjawab setelah itu guru memberikan penjelasan manfaatnya yaitu membentuk dan menggembangkan otot tubuh, mengembangkan kualitas fisik, membentuk keindahan tubuh, dan memelihara kebugaran jasmani.
e.      Stretching aktif
-          Menundukkan kepala dengan kedua tangan menekan bagian belakang kepala ke bawah. Hitungan 1 x 8
-          Menengadahkan kepala dengan dorongan kedua tangan pada dagu ke atas. Hitungan 1 x 8
-          Kepala menoleh ke samping kiri, telapak tangan kanan menekan dagu bagian kanan, dan sebaliknya ke kiri. Hitungan 1 x 8
-          Mematahkan leher ke kanan dengan tarikan jari tangan kanan pada pelipis kiri, dan sebaliknya ke kiri. Hitungan 1 x 8
-          Kaitkan kedua jari tangan, kemudian dorong ke atas hingga otot-otot tangan tertarik. Hitungan 1 x 8
-          Lengan kanan menyilang ke kiri di depan dada, tangan kiri menekan siku kanan yang lurus didepan dada hingga terasa tarikan pada otot bahu kanan dan sebaliknya. Hitungan 1 x 8
-          Lengan kanan ditekuk dibelakang kepala, tangan kiri menarik siku tangan kanan hingga terasa tarikan pada otot bahu kanan, dan sebaliknya. Hitungan 1 x 8
-          Lengan kiri lurus ke depan, telapak tangan terbuka menghadap ke depan, tangan kanan memegang ruas jari telapak tangan kiri dan menarik keempat jari tangan kiri ke belakang, dan sebaliknya.
-          Berdiri tegak dengan kaki dibuka selebar bahu, kedua lengan lurus keatas dengan jari tangan yang saling berkaitan. Dorong badan ke samping kiri dengan kedua lengan tetap dijulurkan lurus kesamping dan sebaliknya dengan hitungan 1 x 8.
-          Berdiri tegak dengan kaki dibuka selebar bahu,  badan membungkuk dengan jari tangan saling berkaitan. Kedua lengan diluruskan ke depan dengan tungkai tetap lurus dengan hitungan 1 x 8.
-          Badan membongkokkan, kaki kangkang dan lurus, kedua tangan yang saling mengait jarinya, kedua lengan dijulurkan lurus dan jauh ke bawah belakang masuk di sela-sela antara kedua kaki, dorong tangan ke arah dalam. Hitungan 1 x 8
-          Badan membongkokkan, kaki kangkang dan lurus, kedua tangan saling mengait jarinya, kedua lengan diluruskan ke atas, dorong tangan ke atas. Hitungan 1 x 8
-          Berdiri tegak kaki kangkang, kedua lutut ditekuk, telapak tangan bertelekan pada atas lutut dengan lengan tetap lurus. Bahu kiri ditekan ke samping kanan bawah sedangkan lengan kiri relaks, dan sebaliknya. Hitungan 1 x 8
-          Berdiri diatas kaki kiri, dengan badan tegak. Kaki kanan ditekuk keatas menyentuh dada. Kedua tangan memegang kaki yang ditekuk kemudian tarik keatas dan sebaliknya dengan hitungan 1 x 8.
-          Berdiri diatas kaki kiri, dengan badan tegak. Kaki kanan ditekuk dibelakang  pantat dengan ujung-ujung jari kaki dipegang oleh kedua tangan dan sebaliknya dengan hitungan 1 x 8.
-          Berdiri tegak, salah satu kaki diangkat dan ditekuk seperti posisi bersila didepan badan kedua tangan memegang pergelangan atau mata kaki kiri, selanjutnya pergelangan kaki kiri di tarik ke atas, dan sebaliknya. Hitungan 1 x 8
-          Dengan sikap kangkang lebar dengan kuda-kuda kaki kanan kedepan sedangkan kaki kiri lurus kebelakang, badan ditekan kebawah sedangkan tangan kanan bertelekan pada paha kanan bagian bawah (di atas lutut), dan sebaliknya. Hitungan 1 x 8
-          Berdiri bertumpu pada telapak kaki kiri, kaki kanan selunjur ke depan dan bertumpu pada tumit, kedua tangan memegang telapak kaki kanan, dilakukan gerakan mencium lutut kanan, dan sebaliknya. Hitungan 1 x 8
-          Duduk, kaki dibuka selebar-lebarnya, cium lutut kanan dan sebaliknya.
-          Duduk, kaki dibuka selebar-lebarnya, badan dijulurkan ke depan hingga menyentuh lantai.
-          Duduk selunjur kaki dirapatkan, mencium lutut, kaki tetap lurus.
-          Duduk selunjur, kaki kiri ditekuk dan disilangkan ke kanan, sedangkan badan menghadap kiri dan lengan kanan menahan kaki kiri.
-          Duduk bersimpuh, kedua tangan menyentuh lantai sejauh-jauhnya ke depan, badan menekan ke bawah
f.        Kalastenik
-          Berbaris berbanjar, orang paling depan memegang bola di depan badannya. Kaki dibuka selebar bahu. Bola tersebut diberikan pada orang dibelakangnya dengan menarik badan ke samping dan tangan tetap lurus dalam memegang dan memberikan bola pada orang di belakangnya.
-          Berbaris berbanjar, orang paling depan memegang bola di depan badannya. Kedua kaki dibuka selebar bahu. Bola diberikan diantara kedua kaki, kedua tangan tetap lurus dalam memberikan bola.
-          Berbaris berbanjar, orang paling depan memegang bola di depan badannya. Kedua kaki dibuka selebar bahu. Bola diberikan kepada orang di belakang nya dengan cara menengadahkan tubuh ke belakang. Tangan tetap lurus dalam memberikan bola ke belakang.
-          Berbaris berbanjar, orang paling depan memegang bola di depan badannya. Kedua kaki dibuka selebar bahu. Bola diberikan kepada orang di belakang nya dengan cara meliukkan tubuh ke belakang. Tangan tetap lurus dalam memberikan bola ke belakang. Orang yang menerima bola dari orang sebelumnya memberikan bola tersebut di antara kedua kakinya kepada orang di belakangnya.
-          Berbaris berbanjar. Posisi duduk dan kedua kaki dibuka selebar-lebarnya. Orang paling depan memegang bola. Kemudian berikan ke orang di belakangnya dengan meliukkan badan ke samping kanan atau kiri. Kedua tangan tetap lurus dalam memegang bola dan memberikannya pada orang selanjutnya.
-          Berbaris berbanjar. Posisi telentang, kedua kaki dibuka selebar-lebarnya. Bola berada pada orang paling belakang. Kemudian orang paling belakang memberikan bola ke orang di depannya

15 menit






























































INTI




















Pertemuan 1:
·         Penjelasan cara melakukan gerakan meroda dengan benar
·         Guru mendemonstrasikan gerakan meroda dengan benar
·         Siswa melakukan latihan gerakan meroda dengan format:
-       Melakukan handstand atau berdiri menggunakan tangan kemudian angkat salah satu tangan dari lantai kira 1 sampai 2 hitungan. Kembali ke posisi semula, lalu ulang  beberapa kali.  Gerakan handstand dengan bantuan teman
-       Lakukan hal ini dengan salah satu tangan secara bergantian berberapa kali. 
-       Lanjutkan dengan membuka kedua kaki secara lebar, jatuhkan kaki ke samping kiri secara perlahan-lahan sehingga berdiri tegak dengan posisi kaki mengangkang dan kedua tangan lurus terbuka di atas.
-       Satu orang teman memberikan pertolongan dengan cara berdiri di belakang orang yang melakukan gerakan meroda.
-       Pada saat badan dan kedua kaki yang melakukan meroda terangkat ke atas, maka si teman segera memegang kedua sisi pinggulnya.
-       Dilanjutkan dengan melakukan gerakan meroda ke samping, dan teman yang membantu tetep memegang kedua sisi pinggulnya sampai kedua kaki menumpu di lantai.
·         Guru memberikan tugas ”carilah teknik dasar gerakan meroda dan handstand”
Pertemuan 2:
·         Guru mendemonstrasikan gerakan merodan  dengan benar
·         Siswa melakukan gerakan  meroda
·         Siswa melakukan tes gerakan meroda dipanggil satu persatu
·         Guru mencatat hasil tes
45 menit




















PENUTUP




1.      Mengevaluasi pembelajaran
2.      Menginformasikan pembelajaran minggu depan
3.      Pendinginan dilakukan dengan cara berpasangan
4.      Berdoa
5.      Siswa berganti baju

10 menit





E.        Media Pembelajaran
1.   Alat                              : Lapangan datar, peluit, lembar tes, bolpoin
2.   Sumber belajar           : Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMK
                                                  dan MAK Kelas X penerbit ERLANGGA

F.         Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik
Bentuk
Instrumen
Mampu melakukan aktifitas senam lantai
Tes
Tes unjuk kerja (psikomotor)
Lakukan tes senam lantai kombinasi gerakan meroda diakhiri dengan handstand


Pengamatan
Pengamatan sikap dilakukan pada saat aktivitas pembelajaran. Sikap yang diharapkan selama proses pembelajaran yaitu mentaati aturan (disiplin), semangat dan percaya diri serta keberanian dalam melakukan gerakan tidak ragu-ragu (sportif)


Tugas Rumah
Mencari teknik dasar gerakan meroda dan handstand

  1. Teknik penilaian
1.1  Tes unjuk kerja (keterampilan):
Melakukan tes gerakan meroda
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai 3.
1= kurang benar, 2= mendekati benar, 3= benar
1.2  Tes pengamatan sikap:
Selama proses pembelajaran guru mengamati sikap yang muncul pada saat anak melakukan aktivitas pembelajaran. Sikap yang diharapkan selama proses pembelajaran yaitu mentaati aturan permainan, kerjasama dengan teman dan menunjukkan perilaku sportif, keberanian, percaya diri dan menghargai teman.
Keterangan:
Penilaian terhadap sikap yang ditunjukkan peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai 3.
1= kurang, 2= cukup, 3= baik         
1.3  Tes pemahaman konsep (pengetahuan)


  1. Rubrik penilaian
a.      Tes Keterampilan
Melakukan tes kombinasi gerakan meroda
Gerakan yang dinilai
Kualitas Gerak
1
2
3
Meroda
-          Berdiri sikap menyamping arah gerakan, kedua kaki dibuka sedikit lebar, kedua  tangan lurus ke atas serong ke samping (menyerupai huruf "V") dan pandangan ke depan.
-          Jatuhkan badan ke samping kiri, letakan telapak tangan kiri ke samping kiri, kemudian kaki kanan diangkat lurus ke atas. Setelah itu disusul dengan meletakan tangan kanan di samping tangan kiri.
-          Letakan kaki kanan ke samping kaki kiri, tangan terangkat disusul dengan meletakan kaki kiri di samping kaki kiri di samping kaki kanan.
-          Badan terangkat, kedua lengan lurus ke atas kembali ke posisi semula.




JUMLAH

JUMLAH SKOR MAKSIMAL : 3 x 4 = 12

Jumlah skor yang diperoleh
Nilai  =  ----------------------------------------- X 100
                       Jumlah skor maksimal

b.      Tes Pengamatan Sikap/Perilaku
Perilaku yang diharapkan
Kualitas Sikap
1
2
3
1.      Keberanian dalam melakukan gerakan (tidak ragu-ragu)



2.      Mentaati peraturan (mengikuti pelajaran, berseragam rapi)



3.      Menunjukkan sikap semangat, percaya diri saat pelajaran



4.      Menghargai guru dan teman



JUMLAH



JUMLAH SKOR MAKSIMAL : 3 x 4 = 12



      Jumlah skor yang diperoleh
Nilai  =  ----------------------------------------- X 100
                       Jumlah skor maksimal

c.       Tugas Rumah
Pertanyaan yang diajukan
Kualitas Jawaban
1
2
3
Carilah teknik dasar gerakan meroda



      Jumlah skor yang diperoleh
Nilai  =  ----------------------------------------- X 100
                       Jumlah skor maksimal

3.      Rekapitulasi Penilaian
No
Nama Siswa
Aspek Penilaian
Jumlah
Nilai Akhir
Kriteria
Keterampilan
Sikap
Pengetahuan
1







2







3







4







5







6







7







8







9







10







11







12







NIlai Rata-rata






              Jumlah skor yang diperoleh
Nilai Akhir (NA)  =  -----------------------------------------
                    Tiga Aspek Penilaian

Kriteria:                                                          
-          Mendapat nilai Sangat Baik, jika skor antara     = 91 – 100%
-          Mendapat nilai Baik, jika skor antara                 = 80 – 90%
-          Mendapat nilai Cukup, jika skor antara              = 70 – 79%
-          Mendapat nilai Kurang, jika skor antara = 60 – 69%
-          Mendapat nilai Kurang Sekali, jika skor antara  = Kurang dari 60%




Mengetahui
Kepala Sekolah


…………, 1 November 2013
Guru Penjaskes




__________________





______________