Saturday, August 2, 2014

LATIHAN LARI ESTAFET

Lari sambung atau estafet adalah nomor lari yang di perlombakan secara beregu. Tiap regu dalam lari estafet terdiri dari empat orang pelari. Lari estafet dibagi menjadi 3 nomor lomba, yaitu : Nomor 4 X 100 meter putra dan putri, nomor lomba 4 X 200 meter putra dan putri, dan 4 X 400 meter putra.

Regu pelari estafet yang efektif harus benar-benar dipilih dari pelari bagi tiap-tiap tahap (misalnya pelari yang pertama yang startnya bagus,  pelari kedua yang bagus di tikungan, pelari ke tiga sprinter yang tangguh, dan pelari yang ke empat pelari yang pandai memasuki finih dengan baik).

a.    Latihan Teknik Memberi dan Menerima Tongkat
memberi dan menerima tongkat

Pada lari sambung terdapat beberapa macam cara dalam memberikan tongkat dari pelari pertama kepada pelari berikutnya. Secara garis besar, cara memberikan tongkat itu  ada dua macam, yaitu:
1.       Secara visual

Pada cara ini, ketika tongkat diberikan penerima melihat dan menoleh kea rah pemberi tongkat estafet. Bentuk pelaksanaanya dapat dibagi menjadi beberapa macam.  Tetapi  sekarang ini yang sering dipakai hanya ada 3 macam, yaitu:

a.       Sebelum tongkat diberikan dengan tangan kiri, penerima telah menoleh ke arah pemberi sambil berlari. Tangan kanan penerima  dijulurkan kea rah pemberi dengan sikap telapak tangan menghadap ke atas, keempat jari ke bawah rapat, ibu jari terbuka. Tongkat diberikan dari atas ke bawah.

b.      Seperti pada nomor (a), tetapi telapak tangan kanan penerima menghadap kebelakang ke arah pemberi. Keempat jari terbuka ke arah dalam. Tongkat diberikan dengan ayunan dari bawah ke atas.

c.       Hampir sama dengan di atas. Hanya saja disini lengan penerima dijulurkan serong ke belakang bawah, telapak tangan menghadap ke belakang serong ke atas, keempat jari rapat menuju keluar, ibu jari terbuka menuju ke dalam. Tongkat diberikan dengan ayunan dari bawah ke atas.

2.       Cara non visual

Dengan cara ini pada saat tongkat diberikan si penerima tidak melihat ke arah pemberi.  Ada beberapa cara melakukannya . tetapi sampai saat ini hanya ada dua macam cara  yang bias digunakan. Yaitu:

a.       Seperti cara visual, nomor (c ) tetapi tidak melihat ke arah pemberi.
b.      Hampir sama dengan di atas, hanya saja cara meluruskan tangan kanan benar-benar menghadap ke atas. Tongkat diberikan dari atas ke bawah.

Kedua cara non visual di atas  banyak dipakai pada lari estafet  4 X 100 meter.

b.      Latihan Lari sambung jarak 4 X 25 meter

Latihan dilakukan dengan cara:

1.       Empat orang berdiri berbanjar dan memberikan tongkat  dari orang di belakangnya ke depan, dengan cara yang betul. (panggil yang depan, lihat kebelakang, dan berikan seterusnya ke depan). Ini dilakukan pada putaran lapangan atletik.

2.       Empat orang berdiri berbanjar dan memberikan tongkat sambil berjalan. Jangan terlalu dekat satu sama lainnya dan dilakukan dengan lari kecil. Jarak yang dibutuhkan untuk melakukan latihan adalah 4 X 25 meter sebanyak 12 kali setiap seri dengan istirahat yang singkat.  Tujuan latihan ini adalah untuk melatih refleksi tangan pada saat member dan menerima tongkat.

3.       Dalam latihan ini hal yang harus diperhatikan adalah cara pemberian tongkat pada teman di depan harus benar-benar tepat dan tongkat tidak boleh jatuh ke lintasan. Bila hal ini sudah dilakukan dengan baik, maka kita memulai dengan cara berlari.

4.       Dalam latihan teknik estafet  4 X 25 meter diperlukan putaran lari 400 meter agar setiap orang merasakan bagaimana cara lari di lintasan lurus, sehingga dalam melakukan lari estafet yang sebenarnya sudah terbiasa.

c.       Latihan Teknik Lari Sambung 4 X 100 meter

Latihan dilakukan dengan cara:

1.       Latihan lari estafet  jarak  4 X 100 meter tidak memerlukan timing yang sempurna seperti estafet jarak pendek, tetapi waktu yang hilang dalam pergantian tongkat harus dibatasi. Untuk itu, pelajari yang akan berangkat harus memulai start sebelum pelari yang datang  mencapai tempatnya, ini dalam rangka start yang baik dan tetap menjaga langkah lari yang baik. Pada 4 X 100 meter, si penerima boleh melihat ke belakang ketika pelari mengulurkan tangannya ke belakang.

2.       Pelari yang akan berangkat boleh mengambil dengan kaki yang sama ke depan seperti pada start lari sprint. Dan bahkan boleh menopang dirinya di atas satu tangan dalam start jongkok, tetapi peraturannya kaki diletakkan dibelakang sesuai dengan tangan yang menerima tongkat (agar memperoleh pandangan yang jelas terhadap kedatangan pelari). Yang penting adalah tongkat itu harus berkecepatan tetap. Pergantiannya dilakukan apabila penerima telah mencapai kecepatan lari maksimalnya.

3.       Tanggung jawab yang besar terletak pada pelari yang datang dan mengetahui saat yang tepat kapan pergantian tongkat dilakukan sekalipun si penerima belum akan mengulurkan tangan dibelakang badannya pertanda siap menerima tongkat.

4.       Regu estafet yang efektif harus benar-benar dipilih bagi pelari tiap-tiap tahap seperti pelari 100 meter pertama yang startnya bagus, pelari 200 meter ke dua, adalah pelari yang berlari di tikungan yang baik dari 300 meter. Ketiga adalah pelari yang tangguh dan pelari 400 meter ke 4 adalah pelari yang mempunyai daya juang yang tinggi.

Beberapa hal yang harus diperhatikan pada lari estafet  4 X 100 meter adalah:
a.       Pemberian tongkat sebaiknya dilakukan secara bersilang, yaitu pelari ke-1 dan ke-3  memegang tongkat dengan tangan kanan. Pelari ke-2 dan ke-4 menerima/memegang dengan tangan kiri.
b.      Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan dari masing-masing pelari. Misalnya pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-benar baik dalam lari menikung. Pelari  2,3,4 merupakan pelari yang mempunyai daya tahan yang baik.

c.       Jarak penantian bagi pelari 2,3,4 harus benar-benar diukur dengan tepat seperti pada waktu latihan.
d.      Pengaturan urutan pelari, hendaknya pelari yang tercepat dari suatu regu sebagai pelari terakhir. Kalau kecepatan keempat pelari dalam lari 100 meter hamper sama, maka pelari yang mempunyai daya juang yang besar sebagai pelari terakhir.

e.      Kecepatan regu sangat menentukan tercapai tidaknya prestasi.

1.     Latihan Teknik Menerima Tongkat Sambil Berjalan dan Berlari.
 menerima tongkat sambil berjalan
a.       Memberikan tongkat sambil berjalan

Latihan dilakukan dengan cara:

1)      Empat atlit berdiri berbanjar dan memberikan tongkat dari atlit yang dibelakang ke depan, dengan cara yang betul.
Caranya: yang paling belakang memanggil yang di depannya, ini biasa dilakukan dengan cara/kode masing-masing. Bila tongkat diberikan pada nomor 3, maka atlit yang paling belakang harus lari kedepan sebagai pimpinan.
2)      Empat atlit berdiri berbanjar dan memberikan tongkat sambil berjalan jangan terlalu dekat satu sama lainnya. Maksudnya agar atlit yang memberikan tongkat dibelakang lebih leluasa untuki menjulurkan tangannya ke depan. Dan sebaliknya atlit yang didepannya saat akan menerima tongkat tidak harus menunggu yang dari belakang.

b.      Memberikan tongkat sambil berlari

Latihan dilakukan dengan cara

1)      Empat atlit berdiri berbanjar dan memberikan tongkat dari atlit yang dibelakang ke depan dengan cara benar (panggil, lihat, berikan)dalam urutan dari belakang.
2)      Empat atlit berdiri berbanjar sambil lari jogging. Jarak harus diatur sesuai dengan kebutuhan memberikan tongkat. Hal ini dilakukan jangan terlalu dekat satu sama lainnya, dan ini dilakukan sambil lari / jogging.
3)      Pengaturan tongkat antara dua orang pelari, satu pada lintasan yang lurus dan yang lainnya pada lintasan yang menikung. Pelari penerima menunggu di tempat yang betul, pelari yang datang start dari tempat yang  kurang dari 40 meter di belakang.
4)      Ini dilakukan apabila item di atas sudah baik dan benar dijalankan secara berulang-ulang.
5)      Pengaturan tongkat antara dua orang pelari, satu pada lintasan yang lurus dan lainnya di tikungan. Pelari penerima menunggu ditempat yang benar. Pelari yang datang dari start di tempat yang kurang lebih 40 m di belakang. Tetapi hal ini dilakukan seperti dalam suatu perlombaan yang sebenarnya dan segala teknik dan taktik sudah bias digunakan untuk mencapai finis terlebih dahulu.

2.     Latihan Teknik Lari Sambung 4 X 400 meter Dengan Kecepatan Sub Maksimal

Lari estafet jarak jauh tidak memerlukan timing yang sempurna seperti estafet jarak pendek. Tetapi waktu yang hilang dalam pergantian tongkat harus dibatasi. Untuk itu pelari yang akan berangkat harus mulai start sebelum pelari yang dating mencapai tempatnya. Ini dalam rangka start yang baik dan tetap menjaga langkah lari yang baik pula.

Dalam ivent ini, terjadi perubahan tangan dan tongkat, sedang 4 X 400 meter, pergantian tongkat adalah tidak dilihat. Sedang pada estafet 4 X 400 meter si penerima tongkat boleh melihat kebelakang pada saat dia mengulurkan tangannya ke belakang.

a.       Pelari yang akan berangkat boleh mengambil posisi dengan kaki myang sama ke depan seperti pada start lari sprint, dan bahkan boleh menopang dirinya di atas satu tangan dalam sikap start jongkok. Tetapi peraturannya kaki diletakkan dibelakang sesuai dengan tangan yang menerima tongkat, tujuannya adalah agar memperoleh pandangan yang jelas terhadap kedatangan pelari.
b.      Yang paling penting adalah tongkat itu harus berkecepatan tetap. Pergantiannya dilakukan apabila penerima telah mencapai kecepatan sub maksimal.
c.       Tanggung jawab yang besar terletak pada pelari yang dating dengan mengetahui saat tepat kapan pergantian tongkat dilakukan, sekalipun si penerima belum menjulurkan tangan di belakang badannnya pertanda siap menerima.
d.      Regu estafet yang efektif harus benar-benar dipilih dari pelari bagi tiap-tiap tahap. Misalnya “pelari pertama yang startnya bagus, pelari tikungan yang baik, dan sprinter yang tangguh.

3.     Latihan Lari Estafet 4 X 100 meter Dengan Kecepatan Maksimal

Pada dasarnya latihannya sama seperti pada latihan dengan kecepatan sub maksimal, tetapi perbedaanya terletak pada pelari yang melakukan dengan latihan, yaitu:

a.       Kecepatan dilakukan sesuai dengan kemampuan pelari.
b.      Tata cara gerakan seperti pada tingkat perlombaan yang benar.
c.       Zona pergantian tongkat panjangnya 20 meter (lebar 1.20 meter) dan untuk estafet jarak pendek ditambah 10 meter prazona. Suatu daerah dimana pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya. Tetapi disini tidak terjadi pergantian tongkat.
d.      Setiap pelari harus tetap tinggal di jalur lintasan masing-masing sudah memberikan tongkatnya kepada pelari berikutnya.
e.      Apabila saat ini tongkat jatuh pelari yang menjatuhkan harus mengambilnya.
f.        Tongkat estafet harus berongga dan beratnya 50 gram
g.       Dalam estafet jarak jauh, pelari pertama berlari pada lintasan masing-masing, pelari kedua berlari masing-masing tikungan pertama, kemudian boleh masuk lintasan dalam. Pelari ke tiga dank e empat menunggu di zona pergantian secara berturu-turut sesuai dengan kedatangan pelari.