RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : ……………………………….
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : X/2
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 x
kegiatan belajar)
Kompetensi
Inti : 9.
Mempraktikkan latihan kebugaran jasmani dan cara
mengukurnya sesuai dengan kebutuhan dan nilai
nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar :
9.1 Mempraktikkan berbagai bentuk
kebugaran jasmani
sesuai dengan kebutuhan serta nilai
kejujuran,
tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri
9.2 Mempraktikkan tes kebugaran dan interpretasi hasil
tes dalam menentukan derajat kebugaran serta nilai
kejujuran, semangat, tanggungjawab, disiplin, dan
percaya diri
Materi Pokok : Aktivitas Kebugaran
Indikator :
-
Menunjukkan sikap sportif dalam melakukan
aktivitas.
-
Menunjukkan sikap semangat dan percaya diri
dalam melakukan aktivitas
-
Menunjukkan sikap disiplin selama mengikuti
pembelajaran
-
Menunjukkan sikap menghormati guru dan sesama
siswa selama mengikuti pembelajaran.
-
Melakukan latihan kekuatan dalam bentuk sederhana dengan
koordinasi yang baik.
-
Melakukan latihan
kecepatan dalam bentuk sederhana dengan koordinasi yang baik.
-
Melakukan latihan daya tahan dalam bentuk sederhana dengan
koordinasi yang baik.
-
Melakukan latihan kelentukan dalam bentuk sederhana dengan
koordinasi yang baik.
-
Melakukan tes kebugaran jasmani secara sederhana dengan koordinasi
yang baik.
A.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran ini,
diharapkan siswa dapat:
-
Menunjukkan sikap sportif dalam melakukan
aktivitas.
-
Menunjukkan sikap semangat dan percaya diri
dalam melakukan aktivitas
-
Menunjukkan sikap disiplin selama mengikuti
pembelajaran
-
Menunjukkan sikap menghormati guru dan sesama
siswa selama mengikuti pembelajaran.
-
Melakukan latihan kekuatan dalam bentuk sederhana dengan
koordinasi yang baik.
-
Melakukan latihan kecepatan dalam bentuk sederhana dengan
koordinasi yang baik.
-
Melakukan latihan daya tahan dalam bentuk sederhana dengan
koordinasi yang baik.
-
Melakukan latihan kelentukan dalam bentuk sederhana dengan
koordinasi yang baik.
-
Melakukan tes kebugaran jasmani secara sederhana dengan koordinasi
yang baik.
B.
Materi Pembelajaran :
1.
Pengertian Kebugaran Jasmani
Kebugaran
jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi)
terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan
sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan.
2.
Tujuan Latihan Kebugaran Jasmani
Tujuan
utama dari latihan kebugaran jasmani adalah untuk mempertahankan dan
meningkatkan tingkat kebugaran jasmani. Unsur-unsur kebugaran jasmani yang
berhubungan dengan konsep kebugaran jasmani dalam kehidupan sehari-hari terdiri
dari kekuatan, kelenturan dan keseimbangan. Bentuk- bentuk latihan kekuatan,
kelenturan, dan keseimbangan yang dapat dilakukan dengan cara yang mudah dan
murah, namun menghasilkan kebugaran yang maksimal apabila dilakukan dengan
benar, teratur, dan dalam jangka waktu yang lama.
3.
Manfaat Latihan kebugaran Jasmani
Latihan
kondisi fisik (phisical conditioning) memegang peranan yang sangat penting
untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kebugaran jasmani (physical
fitness). Derajat kebugaran jasmani seseorang sangat menentukan kemampuan
fisiknya dalam melaksanakan tugas-tugasnya sehari-hari. Semakin tinggi derajat
kesegaran jasmani seseorang, kian tinggi pula kemampuan kerja fisiknya. Denan
kata lain, hasil kerjanya kian produktif jika kebugaran jasmaninya kian
meningkat.
4.
Bentuk-bentuk latihan Kebugaran Jasmani
Meliputi:
a. Latihan
kekuatan
Kekuatan
adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan ketegangan
terhadap suatu tahanan. Kekuatan otot adalah komponen yang sangat penting guna
meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh:
-
kekuatan merupakan daya penggerak setiap
aktivitas fisik dan
-
kekuatan memegang peranan yang penting dalam
melindungi atlet atau orang dari kemungkinan cedera.
Bentuk-bentuk
Latihan Kekuatan :
-
Latihan kekuatan otot lengan : bertujuan
untuk menguatkan otot lengan,misalnya dengan melakukan push up.
-
Latihan kekuatan otot perut : untuk
menguatkan otot perut, misal melakukan sit up.
-
Latihan kekuatan otot punggung : untuk
menguatkan otot punggung, misal melakukan back lift.
-
Latihan kekuatan otot lengan dan bahu : untuk
menguatkan otot lengan dan bahu.
Latihan kekuatan dengan beban tubuh kita
sendiri (internal resistance) antara lain:
· Latihan untuk
otot-otot lengan
-
Push up (telungkup
dorong angkat badan)
Tujuan: untuk melatih kekuatan otot lengan.
Cara melakukan:
o Tidur telungkup, kedua kaki rapat lurus
kebelakang dengan ujung kaki bertumpu pada lantai.
o Kedua telapak tangan menapaklantai di samping
dada, jari-jari menghadap ke depan, siku ditekuk.
o Angkat badan ke atas hingga kedua tangan
lurus, sementara posisi kepala,badan, dan kaki berada dalam satu garis lurus.
o Badan diturunkan kembalidengan cara menekuk
lengan, sementara posisi kepala, badan, dan kakitetap lurus tidakmenyentuh
lantai.
o Gerakan ini dilakukan berulang-ulang sampai
tidak kuat.
-
Pull up (gantung
angkat tubuh)
Tujuan: untuk melatih kekuatan otot lengan.
Cara melakukan:
o Sikap awal: bergantung pada palang tunggal,
jarak kedua tangan selebar bahu, posisi telapak tangan
mengahadap kearahkepala, kedua lengan lurus.
o Mengangkat tubuh ke atas hingga daguberada di
atas palang.
o Badan diturunkan kembali dengan cara
meluruskan lengan, sementara posisi kepala, badan, dan kaki tetap lurus.
o Gerakan ini dilakukan berulang-ulang sampai
tidak kuat.
-
Jongkok angkat tubuh
Tujuan: untuk melatih kekuatan otot lengan.
Cara melakukan:
o Sikap awal jongkok, kedua kaki sedikit
terbuka, keduatelapak tangan menempel di lantai di antara kedua paha mendekati
lutut, danlengan lurus.
o Sentuhan paha ke bagian dalam dekat dengan
siku tangan
o Angkat kedua kaki ke atas secara
perlahan-lahan hingga lepas dan lantai,siku dapat berfungsi sebagai penahan
pada paha.
o Tahan gerakan ini selama mungkin.
-
Berjalan telungkup
dengan tangan
Tujuan: untuk melatih kekuatan otot lengan
dan bahu
Cara melakukan:
o Latihan ini dilakukan berpasangan, satu
orangberjalan dengan telapak tangan, sedangkan pansangannya membantu dengan
memegang mengangkat kedua kakinya.
o Latihan ini dilakukan berulang-ulang dan
bergantian dengan jarak tempuh 10 meter.
· Latihan kekuatan otot perut (sit up)
Tujuan: untuk melatih kekuatan otot lengan
dan bahu.
Cara melakukan:
o Sikap awal tidur terlentang, kedua lutut
ditekuk, jari-jariberkaitan di belakang kepala, dan pergelangan kaki dipegangi
teman.
o Angkat badan ke atas sampai posisi duduk,
kedua tangan tetap berada dibelakang kepala.
o Badan diturunkan kembali ke sikap awal.
o Gerakan ini dilakukan berulang-ulang sebanyak
mungkin.
· Latihan otot punggung
(back up)
Tujuan: untuk melatih kekuatan otot punggung
Cara melakukan:
o Sikap awal tidur terlungkup, kedua kaki rapat
lurus kebelakang, kedua tangan dengan jari-jari berkaitan diletakkan di
belakang kepala, pergelangan kaki dipegang oleh teman
o Angkat badan ke atas sampai posisi dada dan
perut tidak lagi menyentuh lantai , kedua tangan tetap berada di belakang
kepala.
o Badan diturunkan kembali
o Gerakan ini dilakukan berulang-ulang sebanyak
mungkin.
b. Latihan
kecepatan
Kecepatan
adalah kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya. Bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan kecepatan antara
lain:
-
Lari cepat dengan jarak 40 dan 60 meter :
untuk melatih kecepatan gerak seseorang.
-
Lari dengan mengubah-ubah kecepatan mulai
lambat makin lama makin cepat).
-
Lari naik bukit (up hill) : untuk
mengembangkan kekuatan dinamis (dynamic strength) otot-otot tungkai.
-
Lari menuruni bukit (down hill): untuk
melatih kecepatan frekuensi gerak kaki.
-
Lari menaiki tangga gedung.
Beberapa catatan yang harus diperhatikan
dalam latihan kecepatan antara lain :
-
Latihan kecepatan dilakukan pada awal dari
suatu unit latihan, pada saat otot-otot masih kuat.
-
Intensitas latihan berada pada tingkat
sub-maksimal atau maksimal.
-
Jarak antara 30-80 meter dianggap jarak yang
baik untuk pembinaan kecepatan secara umum.
-
Jumlah pengulangan antara 10-16 kali dan
terdiri dari 3-4 seri.
-
Untuk kecepatan daya ledak (explosive speed)
dapat dilatih dengan penambahan beban yang tidak lebih dari 20% dari beban
maksimal.
-
Waktu istirahat antara pengulangan
(repetition) 1-3 menit, sedangkan waktu istirahat antara seri lebih lama sampai
6 menit.
c. Latihan
daya tahan
Daya
tahan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kerja dalam wakltu relatif
lama. Istilah lainnya yang sering digunakan adalah respiratio-cardio-vaskulair
endurance yaitu daya tahan yang berhubungan dengan pernapasan, jantung, dan
peredaran darah. Oleh karena itu, bentuk latihan untuk meningkatkan daya tahan
pernapasan-jantung-peredaran darah disebut ergosistem sekunder yang dilatih
melalui peningkatan ergosistem primer (sistem saraf otot dan tulang kerangka).
· Latihan
daya tahan otot
Daya
tahan otot adalah kemampuan otot-otot untuk melakukan tugas gerak yang
membebani otot dalam waktu yang cukup lama. Salah satu bentuk latihan daya
tahan otot adalah latihan beban (weight training). Prinsip-prinsip latihan
beban:
-
Latihan beban harus didahului dengan (warm
up) pemanasan yang menyeluruh.
-
Prinsip overload harus diterapkan.
-
Sebagai patokan dianjurkan untuk melakukan
tidak lebih dari 12 RM dan tidak kurang dari 8 RM (repetisi maksilmal) untuk
setiap bentuk latihan.
-
Agar hasil perkembangan otot efektif, setiap
bentuk latihan dilakukan dalam 3 set dengan istirahat diantara setiap set
sekitar 3-5 menit.
-
Setiap mengangkat, mendorong, atau menarik
beban haruslah dilakukan dengan teknik yang benar.
-
Setiap bentuk latihan haruslah dilakukan
dalam ruang gerak yang seluas-luasnya.
-
Selama latihan, pengaturan pernapasan
haruslah diperhatikan.
-
Latihan beban sebaiknya dilakukan 3 kali
seminggu.
-
Latihan beban harus diawasi oleh seorang
guru/pelatih yang mengerti betul tenteng masalah latihan beban.
Bentuk-bentuk
latihan beban : press, high pull (upright rowing), curl squat, heel raise (calf
raises), pull over, bench press, snatch, shoulder shrug, triceps stretch.
· Daya
tahan otot jantung dan paru-paru
Jenis
latihannya antara lain : lari jarak jauh, renang jarak jauh, fartlek, cross
country, interval training atau bentuk latihan apapun yang memaksa tubuh untuk
bekerja dalam waktu yang lama (lebih kurang 6 menit).
Interval
training adalah suatu sistem latihan yang diselingi masa-masa istirahat. Bentuk
latihannya dapat berupa lari (interval running) atau renang (interval
swimming).
Beberapa
faktor yang harus dipenuhi dalam menyusun program interval training, antara
lain :
-
Lamanya berlatih.
-
Beban (intensitas) latihan.
-
Ulangan (repetition) melakukan latihan.
-
Masa istirahat (recovery interval) setelah
setiap repetisi latihan.
d. Latihan
kelincahan
Kelincahan
(agility) adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan
tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan. Bentuk-bentuk latihan
kelincahan :
-
Latihan mengubah gerak tubuh arah lurus
(shuttle run); untuk melatih gerak tubuh arah lurus.
-
Latihan lari belak belok (zig-zag): melatih
mengubah gerak tubuh arak berkelok-kelok.
-
Latihan mengubah posisi tubuh/jongkok-berdiri
(squat-thrust): melatih mengubah posisi tubuh (jongkok dan berdiri tegak).
-
Latihan kelincahan bereaksi; melatih
kelincahan dalam melakukan suatu reaksi gerakan.
e. Latihan
daya ledak (power)
Daya
ledak (power) adalah hasil dari kekuatan dan kecepatan. Bentuk-bentuk latihan
daya ledak antara lain ;
-
Melompat dengan dua kaki (double leg bound)
-
Melompat dengan satu kaki secara bergantian
-
Lompat jongkok
-
Lompat dua kaki dengan box
-
Angkat beban (menggunakan besi)
Daya ledak (power) berguna dalam
cabang-cabang olahraga, seperti: sepak bola, bola basket, anggar, dayung,
weight lifter, dll.
f. Latihan
kelentukan
Kelentukan
diartikan sama dengan keleluasaan atau kemudahan gerakan, terutama pada
otot-otot persendian. Latihan ini bertujuan agar otot-otot pada sendi tidak
kaku dan dapat bergerak leluasa tanpa ada gangguan yang berarti. Ada dua bentuk
dalam mengembangkan kelentukan:
· Peregangan
Dinamis
Peregangan
dinamis dilakukan dengan menggerakan tubuh atau anggota tubuh secara berirama
atau dengan memantul-mantulkannya (bouncing), sehingga otot-otot teregang dan
terulur. Contoh:
-
Duduk telunjur dengan kedua kaki lurus,
usahakan untuk mencapai ujung jari kaki dengan jari-jari tangan, sambil
melakukan gerakan merengut pinggang.
-
Duduk dengan sikap “lari gawang”. Kaki kiri
lurus ke depan, kaki kanan dilipat ke belakang.
-
Berbaring terlungkup, tangan dilipat ke
belakang kepala. Angkat kepala dan dada secara berulang-ulang setinggi mungkin
ke atas.
· Peregangan
Statis
Peregangan
statis dilakukan denfgan meregangkan tubuh atau anggota tubuh, dan
mempertahankan sikap tersebut tanpa bergerak (statis) untuk beberapa saat.
Contoh:
-
Berdiri dengan kedua kaki rapat. Bungkukan
badan sehingga jari tangan menyentuh lantai.
Pertahankan sikap ini tanpa bergerak (statis) selama 20-30 detik.
-
Duduk dengan satu kaki lurus ke depan, kaki
lainnya dilipat. Kedua tangan memegang pergelangan kaki yang lurus.
-
Sikap berbaring. Tarik kedua lutut dengan
kedua tangan ke arah menyentuh dada. Kapala diangkat. Pertahankan sikap ini
selama 20-30 detik.
g. Pengukuran
Kapasitas Kebugaran Jasmani
Mengukur kapasitas kebugaran jasmani
antara lain dengan:
-
Tes lari 12 menit
-
Tes lari 2,4 km
-
Tes TKJI
-
Tes multi state (shuttle run)
C.
Metode Pembelajaran:
Metode ceramah,
demonstrasi, komando, praktik, permainan dan penugasan.
D.
Langkah-Langkah Pembelajaran:
KEGIATAN
|
DESKRIPSI
|
ALOKASI WAKTU
|
PENDAHULUAN
|
a. Siswa berbaris 2 shaf
b. Ketua kelas memimpin berdoa
c. Guru mengabsensi
d. Pemberian motivasi dan
penyampaian materi teknik dasar lari jarak pendek.
Pemberian motivasi dimulai
dari guru memberikan pertanyaan yang akan memancing siswa untuk berfikir
kreatif, “ ada yang tau tentang manfaat lari?”. Setelah beberapa siswa
menjawab dengan berbagai jawaban, kemudian guru memberikan jawaban yang benar
tentang apa manfaat dari lari. Dalam materi lari jarak pendek ini kita akan
belajar mengenai teknik dasar berlari yaitu teknik start, teknik lari, teknik
finish.
e. Stretching aktif
posisi berdiri
-
Menundukkan kepala dengan kedua tangan menekan bagian belakang
kepala ke bawah. Hitungan 1 x 8
-
Menengadahkan kepala dengan dorongan kedua tangan pada dagu ke atas.
Hitungan 1 x 8
-
Kepala menoleh
ke samping kiri, telapak tangan kanan menekan dagu bagian kanan, dan
sebaliknya ke kiri. Hitungan 1 x 8
-
Mematahkan
leher ke kanan dengan tarikan jari tangan kanan pada pelipis kiri, dan
sebaliknya ke kiri. Hitungan 1 x 8
-
Kaitkan kedua
jari tangan, kemudian dorong ke atas hingga otot-otot tangan tertarik.
Hitungan 1 x 8
-
Lengan kanan
menyilang ke kiri di depan dada, tangan kiri menekan siku kanan yang lurus
didepan dada hingga terasa tarikan pada otot bahu kanan dan sebaliknya.
Hitungan 1 x 8
-
Lengan kanan
ditekuk dibelakang kepala, tangan kiri menarik siku tangan kanan hingga
terasa tarikan pada otot bahu kanan, dan sebaliknya. Hitungan 1 x 8
-
Lengan kiri
lurus ke depan, telapak tangan terbuka menghadap ke depan, tangan kanan
memegang ruas jari telapak tangan kiri dan menarik keempat jari tangan kiri
ke belakang, dan sebaliknya.
-
Berdiri tegak
dengan kaki dibuka selebar bahu, kedua lengan lurus keatas dengan jari tangan
yang saling berkaitan. Dorong badan ke samping kiri dengan kedua lengan tetap
dijulurkan lurus kesamping dan sebaliknya dengan hitungan 1 x 8.
-
Berdiri tegak
dengan kaki dibuka selebar bahu, badan
membungkuk dengan jari tangan saling berkaitan. Kedua lengan diluruskan ke
depan dengan tungkai tetap lurus dengan hitungan 1 x 8.
-
Badan
membongkokkan, kaki kangkang dan lurus, kedua tangan yang saling mengait
jarinya, kedua lengan dijulurkan lurus dan jauh ke bawah belakang masuk di
sela-sela antara kedua kaki, dorong tangan ke arah dalam. Hitungan 1 x 8
-
Badan
membongkokkan, kaki kangkang dan lurus, kedua tangan saling mengait jarinya,
kedua lengan diluruskan ke atas, dorong tangan ke atas. Hitungan 1 x 8
-
Berdiri tegak
kaki kangkang, kedua lutut ditekuk, telapak tangan bertelekan pada atas lutut
dengan lengan tetap lurus. Bahu kiri
ditekan ke samping kanan bawah sedangkan lengan kiri relaks, dan sebaliknya. Hitungan 1 x 8
-
Berdiri diatas
kaki kiri, dengan badan tegak. Kaki kanan ditekuk keatas menyentuh dada.
Kedua tangan memegang kaki yang ditekuk kemudian tarik keatas dan sebaliknya
dengan hitungan 1 x 8.
-
Berdiri diatas
kaki kiri, dengan badan tegak. Kaki kanan ditekuk dibelakang pantat dengan ujung-ujung jari kaki
dipegang oleh kedua tangan dan sebaliknya dengan hitungan 1 x 8.
-
Berdiri tegak,
salah satu kaki diangkat dan ditekuk seperti posisi bersila didepan badan
kedua tangan memegang pergelangan atau mata kaki kiri, selanjutnya
pergelangan kaki kiri di tarik ke atas, dan sebaliknya. Hitungan 1 x 8
-
Dengan sikap
kangkang lebar dengan kuda-kuda kaki kanan kedepan sedangkan kaki kiri lurus
kebelakang, badan ditekan kebawah sedangkan tangan kanan bertelekan pada paha
kanan bagian bawah (di atas lutut), dan sebaliknya. Hitungan 1 x 8
-
Berdiri
bertumpu pada telapak kaki kiri, kaki kanan selunjur ke depan dan bertumpu
pada tumit, kedua tangan memegang telapak kaki kanan, dilakukan gerakan
mencium lutut kanan, dan sebaliknya. Hitungan 1 x 8
f.
Kalastenik
dengan senam
|
15 menit
|
INTI
|
Pertemuan 1
|
45 menit
|
·
Penjelasan
tentang cara melakukan latihan kekuatan, kecepatan, daya tahan dan kelentukan
dengan koordinasi yang baik.
·
Guru
mendemonstrasikan gerakan latihan melompat pada tangga, lompatan dengan satu
kaki, lompatan dengan kaki bergantian, lompatan jingkat ke depan, lompatan
putar dan lompatan variasi
·
Siswa
diberi kesempatan bertanya tentang gerakan yang didemonstrasikan guru
·
Siswa
melakukan latihan melompat pada tangga
·
Siswa
melakukan latihan lompatan dengan satu kaki
·
Siswa
melakukan latihan lompatan dengan kaki bergantian
· Siswa melakukan latihan lompatan jingkat ke
depan
· Siswa melakukan latihan lompatan putar
sambil turun naik box
· Siswa melakukan latihan lompatan variasi
turun, melewati, dan naik box
· Guru membentuk
kelompok dan memberikan tugas ”buatlah
kliping tentang bentuk-bentuk latihan yang sering dilakukan atlet dalam
pemusatan latihan (training center)”.
|
||
Pertemuan 2
|
||
·
Semua siswa
mengumpulkan tugasnya
·
Siswa melakukan tes pull up (30 detik untuk
putri dan 60 detik untuk putra), sit up (60 detik), loncat tegak/ vertical
jump.
Tes pull up dan vertical jump siswa
dipanggil satu persatu sedangan untuk tes push up siswa berpasangan (satu
melakukan tes, satu yang menghitung)
·
Guru mencatat hasil tes
|
||
PENUTUP
|
1. Mengevaluasi
pembelajaran dan memberikan informasi untuk pertemuan selanjutnya
2. Pendinginan dilakukan
berpasangan
3. Berdoa
4. Siswa berganti baju
|
10 menit
|
E.
Media
Pembelajaran
1. Alat : Lapangan datar, palang tunggal, dinding, papan berwarna gelap,
stopwatch
2. Sumber belajar : Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan untuk SMK
dan MAK Kelas X penerbit ERLANGGA
F.
Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
Teknik
|
Bentuk
|
Instrumen
|
Mampu melakukan tes kebugaran jasmani,
|
Tes
|
Tes unjuk kerja (psikomotor)
|
Lakukan tes sit up, pull up, vertical jump
|
|
|
Pengamatan
|
Pengamatan sikap dilakukan pada saat
aktivitas pembelajaran. Sikap yang diharapkan selama proses pembelajaran
yaitu mentaati aturan (disiplin), semangat dan percaya diri serta keberanian
dalam melakukan gerakan tidak ragu-ragu (sportif)
|
|
|
Pengetahuan
|
Pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru
|
- Teknik penilaian
1.1
Tes unjuk kerja (keterampilan):
Melakukan tes sit up,
pull up, vertical jump
Keterangan:
Penilaian terhadap
kualitas unjuk kerja peserta ujian, untuk penilaian proses dengan rentang nilai
antara 1 sampai 3.
1= kurang benar, 2= mendekati benar, 3= benar
1.2
Tes pengamatan sikap:
Selama proses
pembelajaran guru mengamati sikap yang muncul pada saat anak melakukan
aktivitas pembelajaran. Sikap yang diharapkan selama proses pembelajaran yaitu
mentaati aturan (disiplin, semangat, percaya diri dan keberanian dalam
melakukan gerakan tidak ragu-ragu (sportif).
Keterangan:
Penilaian terhadap sikap
yang ditunjukkan peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai 3.
1= kurang, 2= cukup, 3= baik
1.3
Tes pemahaman konsep (pengetahuan)
Tugas pekerjaan rumah
yang diberikan oleh guru.
Keterangan :
Penilaian terhadap
kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 3.
1= kurang benar, 2= mendekati benar, 3= benar
- Rubrik penilaian
a.
Tes Keterampilan
Melakukan tes kebugaran jasmani (pull up: melakukan gerakan pull-up selama 60
detik. Penilaian putra dihitung frekuensinya, sedangkan yang putri yang
dihitung waktunya, sit up dan vertical
jump: dihitung dari tinggi siswa sampai batas sentuhan siswa), ketepatan dan
kecepatan melakukan gerakan (penilaian produk/prestasi).
-
Contoh penilaian
produk/prestasi tes kebugaran jasmani siswa Putera SMK
Pull up
|
Sit up
(60’)
|
Vertical jump
|
Kriteria Pengskoran
|
Klasifikasi Nilai
|
16 keatas
|
….. > 41 kali
|
66 cm
keatas
|
100%
|
Sangat Baik
|
11 – 15
|
30 – 40 kali
|
53-56 cm
|
90%
|
Baik
|
06 – 10
|
21 – 29 kali
|
42-52 cm
|
80%
|
Cukup
|
02 – 05
|
10 – 20 kali
|
31-41 cm
|
70%
|
Kurang
|
00 – 01
|
….. < 10
kali
|
Dibawah 31
cm
|
60%
|
Kurang Sekali
|
-
Contoh penilaian
produk/prestasi tes kebugaran jasmani siswa Puteri SMK
Pull up
|
Sit up
(60’)
|
Vertical jump
|
Kriteria Pengskoran
|
Klasifikasi Nilai
|
41 detik
keatas
|
….. > 28 kali
|
50 cm
keatas
|
100%
|
Sangat Baik
|
22 – 40
detik
|
20 – 28 kali
|
39-49 cm
|
90%
|
Baik
|
10 – 21
detik
|
10 – 19 kali
|
30-38 cm
|
80%
|
Cukup
|
03 – 09
detik
|
3 – 9 kali
|
21-29 cm
|
70%
|
Kurang
|
00 – 02
detik
|
….. < 3
kali
|
Dibawah 21
cm
|
60%
|
Kurang Sekali
|
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai
=
----------------------------------------- X 100
Jumlah skor maksimal
b.
Tes
Pengamatan Sikap/Perilaku
Perilaku yang diharapkan
|
Kualitas
Sikap
|
||
1
|
2
|
3
|
|
1. Keberanian
dalam melakukan gerakan (tidak ragu-ragu)
|
|
|
|
2. Mentaati
peraturan (mengikuti pelajaran, berseragam rapi)
|
|
|
|
3. Menunjukkan
sikap semangat, percaya diri saat pelajaran
|
|
|
|
4. Menghormati
guru dan sesama siswa
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
|
|
JUMLAH
SKOR MAKSIMAL : 3 x 4 = 12
|
|
|
|
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai
=
----------------------------------------- X 100
Jumlah skor
maksimal
c.
Tes
Pengetahuan
Buatlah kliping tentang
bentuk-bentuk latihan yang sering dilakukan atlet dalam pemusatan latihan
(training center)
3.
Rekapitulasi Penilaian
No
|
Nama Siswa
|
Aspek Penilaian
|
Jumlah
|
Nilai Akhir
|
Kriteria
|
|||
Keterampilan
|
Sikap
|
Pengetahuan
|
||||||
Proses
|
Produk
|
Rumah
|
|
|
|
|||
1.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
NIlai
Rata-rata
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai Akhir (NA) =
-----------------------------------------
Tiga Aspek Penilaian
Kriteria :
-
Mendapat nilai Sangat Baik, jika skor antara = 91 – 100%
-
Mendapat nilai Baik, jika skor antara =
80 – 90%
-
Mendapat nilai Cukup, jika skor antara =
70 – 79%
-
Mendapat nilai Kurang, jika skor antara =
60 – 69%
-
Mendapat nilai
Kurang Sekali, jika skor antara = Kurang
dari 60%
Mengetahui
Kepala Sekolah
|
|
………., 1 November 2013
Guru Penjaskes
|
________________
|
|
________________
|